Dinamika politik bagaikan drama kehidupan yang tak terduga sebelumnya, kadang penuh kejutan. Baru – baru ini yang ramai menjadi perbincangan adalah masuknya putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia ( PSI) dan langsung didapuk menjadi ketua umum partai tersebut masa periode 2023 -2028.
Tampilnya Kaesang memimpin PSI, dapat dikatakan sebagai kejutan politik, karena diputuskan begitu cepat, meski diakui, penjajagan telah lama dilakukan berbagai pihak, utamanya PSI dengan Kaesang.
Berbagai komentar disampaikan sejumlah kalangan dari beragam profesi, baik pengamat, politikus, petinggi parpol, termasuk bakal calon presiden – cawapres yang hendak berlaga di pilpres 2024.
Ucapan selamat disampaikan oleh petinggi partai sebagai bentuk menyambut positif keluarga Jokowi memimpin partai politik untuk ikut berlaga di pemilu 2024.
Tak berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa tampilnya Kaesang sebagai ketum PSI dapat mengubah, setidaknya ikut mempengaruhi konstelasi politik jelang pilpres.
Ke mana arah dukungan PSI dalam pilpres, akan berefek kepada dukungan yang mencuat, utamanya dari relawan Jokowi yang hingga kini belum berafiliasi.
Dalam beberapa kesempatan, PSI terekam akan melabuhkan dukungannya kepada Prabowo Subianto, akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang telah mencalonkan bakal capres Prabowo.
Akankah dukungan ini berlanjut setelah Kaesang menjadi ketua umum PSI. Masih dalam kajian seperti diungkapkan oleh Kaesang ketika ditanya partainya akan mendukung Prabowo atau Ganjar. Pihaknya akan turun ke akar rumput menyerap aspirasi rakyat sebelum memutuskan dukungan.
Jika Kaesang bersama partainya melabuhkan dukungan kepada Prabowo Subianto, semakin memberi sinyal kepada PDIP untuk lebih meningkatkan konsolidasi di internal kadernya, kian merapatkan barisan hingga ke akar rumput, mengingat tambahan suara dari relawan Jokowi yang selama ini mendukung pencalonan Ganjar, akan terpecah.
Meski terpecahnya suara relawan tersebut sudah terlihat dari munculnya deklarasi dukungan kepada Prabowo ketika bertemu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Solo beberapa waktu lalu. Belakangan dengan mencuatnya wacana duet Prabowo – Ganjar yang diusulkan ProJo Bali.
Lantas bagaimana hasil akhirnya? Dinamika politik masih terus dinamis, kita hanya dapat memprediksi, tetapi tidak tahu pasti apa yang akan terjadi. Boleh jadi akan ada kejutan lagi.
Dalam politik semua serba mungkin. Paslon capres – cawapres masih akan berubah komposisi. Disebut pasangan calon, setelah didaftarkan oleh parpol pengusungnya ke KPU, kemudian dikukuhkan dan ditetapkan oleh KPU. Masa pendaftaran paslon Capres – Cawapres dibuka KPU, mulai 19 – 25 Oktober 2023.