BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Penutupan TikTok Shop yang dilakukan Pemerintah didukung sepenuhnya dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) IPB, Megawati Simanjuntak.
Dia menyebut TikTok Shop sejatinya bisa mematikan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Hal ini lantaran produk-produk yang dijual di TikTok Shop didominasi barang dari negeri China. Dia mengatakan bahwa hal ini bisa terjadi lantaran sudah makin sesaknya produk-produk China di negeri asalnya, hingga akhirnya melakukan penetrasi pasar baru salah satunya Indonesia.
"Jadi kalau kita lihat, hampir inflasi China. Jadi kita bukan rasis, tapi kita melihat produk-produk China itu mendominasi sekali untuk barang-barang di TikTok Shop ini, karena mereka (China) ekonominya sudah stagnan," kata Mega kepada Poskota.co.id, Kamis (27/9/2023).
Mega menyebut, dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 275 juta, menjadi salah satu alasan kuat bagi negara yang ekonominya sudah stagnan untuk menaikkan lagi perekonomian negaranya.
"Mereka mencoba berinflasi ke negara-negara lain, apalagi Indonesia dengan jumlah sekitar 275 juta itu luar biasa dan kita tahu bahwa konsumen kita itu kan apapun yang dijual di Indonesia itu akan laku," kata mantan Komisioner badan perlindungan konsumen Nasional periode 2018-2023 ini.
Menurut Mega, dengan stagnannya perekonomian di China, membuat negara tirai bambu tersebut pun melakukan ekspansi ke negara lain. Bahkan ia pun menyebut hal ini sebagai perang dingin.
"Mereka akan menguasai dunia dengan produknya, bahkan sekarang kalau dulu kita tahu China itu barang-barangnya inferior yang kita pandang tidak berkualitas, sekarang produknya itu sudah masuk premium," kata Mega.
Ia pun mencontohkan, salah satu kosmetik asal China yang sangat disukai kalangan milenial. Selain murah, produk kecantikan ini pun memiliki kualitas premium, sehingga mengurangi minat konsumen untuk membeli produk dalam negeri.
"Karena apa? Ini TikTok Shop-nya luar biasa. Jadi di satu sisi gini, kita tidak bisa pungkiri bahwa TikTok Shop juga berkontribusi untuk UMKM naik kelas. Tapi berapa banyak? Apalagi sudah main harga, enggak sanggup, tapi harganya itu kayak rugi, enggak bisa bersaing dengan produk dari China, gak bisa juga. Konsumen juga bakal milih yang murah-murah," tambahnya.
TikTok Shop Sudah Kebablasan
Wanita yang fokus mengajar dalam perlindungan dan pemberdayaan konsumen ini pun menuturkan, ia telah banyak dimintai tanggapan oleh salah satu organisasi yang menaungi berbagai e-commerce.