Potret Panti Asuhan eksploitasi anak di Medan (Kolase/Ist)

Regional

Pengelola Panti Asuhan Eksploitasi Anak di Medan Jadi Tersangka, Raup Puluhan Juta Sebulan

Kamis 21 Sep 2023, 19:44 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebuah panti asuhan di Medan kini tengah menjadi perbincangan hangat sekaligus sorotan media dan netizen. Pasalnya, diduga panti asuhan tersebut melakukan tindak eksploitasi anak.

Panti asuhan eksploitasi anak di Medan sedang ramai dibicarakan. Adapun aksi yang dilakukan oleh pengelola tempat tersebut adalah melakukan siaran langsung di sebuah media sosial yakni TikTok setiap tengah malam.

Siaran langsung tersebut menunjukkan beberapa anak yang terlihat tertidur lelap dengan sang pengelola yang berjaga di sisi mereka seraya menatap kamera. Tindakan panti asuhan eksploitasi anak di Medan kontan membuat netizen geram.

Melalui siaran langsung, panti asuhan diduga meraup keuntungan sebesar Rp 20 juta hingga Rp 50 juta. Donasi yang didapatkan sang pengelola bernama Zmaneuli Zeuba diketahui digunakan untuk keperluan pribadinya.

Maka dari itu, pelaku tersebut telah diperiksa oleh pihak kepolisian dan ditetapkan sebagai tersangka atas tindak eksploitasi anak.

Ia dijerat pasal 88 juncto Pasal 76i UU nomor 35 tahun 2014 Undang-Undang Perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Lebih lanjut, Panti Asuhan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya, Jalan Pelita, Kota Medan, tempat di mana anak-anak berada sekaligus lokasi pelaku melakukan siaran langsung diketahui tidak memiliki izin resmi.

Kepala Dinas Kota Medan Khoirudin pun menyebut bahwa bukan hanya perihal aturan pengasuhan anak, panti asuhan ini juga harus ditutup.

Adapun total anak yang diasuh dalam panti asuhan ini berjumlah 26. Dengan empat di antaranya masih bayi sedangkan yang lain telah bersekolah mulai dari SD sampai SMP.

Kasus panti asuhan eksploitasi anak di medan usai sebuah video yang memperlihatkan pelaku memberi bubur pada bayi berusia dua bulan saat siaran langsung di TikTok viral dan berujung dengan hujatan dari netizen.

Tags:
Panti asuhan eksploitasi anak

Mitha Aullia

Reporter

Mitha Aullia

Editor