JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mementingkan penguatan pada sektor pendidikan politik terhadap masyarakat. Hal ini sebagai langkah pencegahan terjadinya money politik atau politik uang yang bisa menjurus kepada korupsi.
Sikap tersebut sebagai jawaban atas pernyataan Prabowo yang mengatakan 'rakyat boleh menerima uang, tapi tetap gunakan hati nurani untuk memilih'. Pada konteks itu, Prabowo sebenarnya ingin mensosialisasikan pentingnya pendidikan politik.
Karena, jika rakyat tetap menggunakan hati nurani dalam menentukan pilihan, semua kegiatan money politik yang sudah direncanakan akan sia-sia. Ketika masyarakat sudah mandiri dan semakin rasional, maka kegiatan politik uang akan berhenti dengan sendirinya.
"Memang kesannya seperti Pak Prabowo mempersilahkan politik uang tapi sebenarnya itu mengajarkan bagaimana masyarakat menggunakan hati nuraninya untuk memilih capres, jadi bisa membatalkan atau mematahkan political buying," kata Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo, Rabu (20/9).
Ari melihat, maksud dan tujuan Prabowo tersebut sangat baik karena untuk membuat jera para politisi yang masih menggunakan uang untuk membeli suara. Prabowo mengajak rakyat untuk selalu rasional dalam menentukan hak pilihnya.
Prabowo mengajarkan bagaimana masyarakat bersikap ketika mendapat serangan fajar kala Pilpres 2024 nanti. Ari melihat itu sebagai langkah konkret Prabowo dalam mencegah terjadinya korupsi saat menjelang pemilu seperti saat ini.
"Sebenarnya Pak Prabowo menekankan pada pendidikan politik bahwa pilihan politik itu kembali pada pertimbangan rasional dan pilihan hati nurani," ujar Ari.
Ari menjelaskan, Prabowo mencoba mencegah korupsi dari bawah yakni masyarakat. Hal itu dikarenakan agar rakyat tetap menjaga rasionalitasnya dalam memilih, meskipun uang tersebut diterima namun tetap berpegang teguh dengan hati nurani.
Sehingga, kelompok-kelompok yang menggunakan money politik akan merasa sa-sia sudah memberikan uang kepada rakyat tapi tetap tidak terpilih dan akhirnya meninggalkan cara tersebut.
"Jadi strateginya bukan pertama-tama bukan memberantas korupsi dari atas, tapi mengajarkan kepada masyarakat untuk cerdas bahwa politik uang itu akan mubadzir pada akhirnya," pungkasnya.