JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Polda Metro Jaya mengungkap ada sebanyak 120 judul film porno yang telah dibuat oleh produksi film porno di Jakarta Selatan yang melibatkan artis hingga selebgram.
Kasubdit Siber Polda Metro Jaya AKBP Ardian Satrio Utomo mengatakan dari 120 video porno yang ditemukan mayoritas pembuatan film di studio yang berlokasi di Pasar Minggu.
"Rata-rata mayoritas pembuatan video tersebut dilaksanakan di studio yang ada di Pasar Minggu, jadi mayoritas dari 120 video yang kita temukan itu mayoritas bertempat di studio yang ada di Pasar Minggu," ujarnya kepada wartawan, Selasa (12/9/2023).
Dalam kasus ini selebgram Siskaeee dan Virly Virginia diduga kuat menjadi pemeran. Pihak kepolisian masih mendalami ada berapa banyak kedua selebram tersebut memproduksi film porno.
"Sementara masih kita dalami karena kita untuk alat digital masih kita lab, masih menunggu dari hasil lapfor kita dan nanti baru akan kita identifikasi satu-satu, berapa jumlah dari video yang ada," ungkap.
Sementara itu, ketika dipertegas soal keterlibatan Siskaeee dan Virly Virginia dalam kasus produksi film porno ini, Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak hanya nemberikan klu.
"Pemeran film Kramat Tunggak," katanya melalui pesan singkat, Selasa (12/9/2023).
Lebih jauh, saat ditanya detail berapa bayaran yang diterima oleh wanita yang memerani film porno yang juga sebagai pemeran dalam film Kramat Tunggak, Ade Safri menyebut hingga belasan juta.
"Di kisaran Rp10-15 Juta per judul film. Tergantung dari seberapa dikenalnya talent oleh masyarakat," ungkapnya.
Lebih jauh, sebanyak 16 pemeran pria dan wanita bakal diperiksa Polda Metro Jaya terkait kasus produksi film porno di Jakarta Selatan.
Ade Safri mengatakan, pemanggilan tersebut bakal dijadwalkan pekan ini.
"Minggu ini semua pemeran pria dan wanita akan dipanggil utk dilakukan pemeriksaan di Kantor Penyidik Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya," kata Ade.
Ade merinci, sebanyak 12 dari 16 pemeran film tersebut merupakan wanita. Salah satunya Siskaeee dan Virli Virginia.
"SKE dan VV (akan dipanggil untuk diperiksa) minggu ini," ujar dia.
Lebih jauh, Ade Safri mengungkap para pemeran film porno dibayar Rp 10-15 juta per satu judul film.
"Bervariasi, antar Rp 10 sampai Rp 15 juta sekali pembuatan film, satu judul film," ujarnya kepada wartawan.
Bayaran tersebut tergantung seberapa besar pengaruh dari pemeran film atau talent yang dimaksud masyarakat.
"Tergantung seberapa berpengaruh kuat dari pemeran atau talent yang dimaksud di masyarakat," papar Ade Safri.
Dalam kasus ini Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah menetapkan lima orang sebagai tersangka yakni berinisial I, JAAS, AIS, AT, dan ET.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya membongkar rumah produksi pembuatan film porno. Total ada sebanyak lima orang ditetapkan sebagai tersangka.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak menerangkan pengungkapan ini berawal dari patroli siber yang dilakukan.
Dalam patroli siber tersebut ditemukan situs video streaming yang menyediakan beberapa konten video porno dengan durasi bervariasi antara 1 hingga 1,5 jam. (Pandi)