SERANG, POSKOTA.CO.ID – BPBD Kota Serang kewalahan dalam mendistribusikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan.
Hal itu ditengarai akibat minimnya sarana prasarana armada tangki, mengingat sampai saat ini BPBD Kota Serang hanya memiliki satu unit.
Sementara masyarakat yang telah mengadukan kesulitan air bersih berada di 12 wilayah. Sehingga pendistribusian harus menunggu giliran hingga menunggu dua minggu.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan mengaku hanya memiliki satu armada tangki untuk mendistribusikan air bersih.
“Saya bawa 5 ribu liter. Keterbatasan ada, kita hanya ada satu armada," katanya, Kamis (31/8/2023).
Menurutnya, kekurangan armada itu akibat lambatnya pembuatan Perda naik tipe. Sejauh ini pembahasannya masih berada di Pemprov Banten.
“Insya allah naik dari tipe B ke A dengan harapan penguatan SDM dan Sumber Daya Alat
Hanya saja punten ini Perda belum selesai, mudah-mudahan dalam tempo secepatnya bisa naik kelas,” ucapnya.
Ia memaparkan, dengan naik tipe dari B ke A, nantinya BPBD secara otomatis akan ditambah secara sumber daya manusia (SDM) dan alat yang diperlukan untuk menunjang kebencanaan.
“Kalau bisa dibilang kurang, iya. Tapi saya kerja maksimal saja. Dengan otomatis (armada tangki ditambah), minimal SDM dan sumber daya alat mengikuti menguat,” paparnya.
Ia menerangkan, data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) menempatkan Kota Serang kategori tinggi dalam bencana dengan nilai 156 indikator.
Dia menyatakan, pada beberapa kejadian bencana banjir bandang dari tahun sebelumnya, penanggulangan bencana tidak akan mampu jika hanya dilakukan BPBD. Beruntung masih ada relawan yang membantu.
“Untuk (potensi) bencana tertentu rawan, banjir, angin puting beliung, kekeringan. Kalau banjir amit-amit ya yang serentak, bencana di beberapa wilayah kita nggak siap. Tapi insya allah di kebencanaan kita berkawan baik dengan relawan, mereka akan turun,” jelasnya. (Bilal)