KARAWANG, POSKOTA.CO.ID - Siapa yang tidak tahu dengan Bakso, makanan satu ini. Seperti di Karawang, Jawa Barat makanan bakso ini sangat diminati.
Baso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang bahkan daging kerbau.
Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, tauge, tahu, terkadang telur lalu ditaburi bawang goreng dan seledri.
Baso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia, dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar.
Berikut ini kedai baso legendaris di Karawang, Jawa Barat.
Pertama Bakso Atmo, bakso yang berdiri sejak 1 Januari 1979 ini memang sudah sangat terkenal di Karawang. Karena rasanya yang sangat khas dari dulu hingga kini tidak berubah sama sekali.
Ricky Pradana Hernowo Pemilik dari Bakso Atmo mengatakan sejak dulu bakso atmo memang tidak pernah merubah bahan dan juga cara pembuatannya sedikit pun. Tidak hanya itu saja alamatnya pun tidak pernah pindah sama sekali masih di Jalan Manggis No.2 deket rel kereta.
"Alamat tidak pernah pindah sama sekali masih tetap sisi rel kereta," kata Ricky Pradana Pranowo.
Ricky menjelaskan, sekarang Atmo sudah mempunyai lima gerai di seluruh Karawang. Mulai dari Jalan Manggis No. 2 sebelah rel kereta tuparev yang merupakan pusatnya, kedua berada di Jalan Syeh Quro Lamaran, ketiga di Jala Tuparev seberang Departement Store Sahabat, keempat Jalan I terchange Karawang Barat, dan yang kelima ada di Galuh Mas.
Selain itu disini pun tersedia berbagai menu diantaranya mie ayam baso Rp 20.000, mie bakso Rp 16.000, mie ayam Rp 16.000, es campur Rp 12.000, jus jeruk Rp 10.000, jus mangga Rp 12.000, jus alpukat Rp 12.000, jus melon Rp 12.000, dan banyak minuman lainnya.
Masih menurut Ricky, Atmo itu konsisten sehingga sampai sekarang pun masih bisa bertahan bahkan bertambah cabangnya di Karawang. Bahan yang merupakan daging sapi asli tanpa campuran bahan apapun membuat baso atmo ini selalu di cari oleh para pecinta kuliner baso di Karawang.
Tidak hanya itu saja bahkan dalam tahap pengolahan pun masih tetep sama seperti zaman kakeknya awal dulu mendirikan baso Atmo. "Dari dulu hingga sekarang mulai dari bahan, rasa hingga proses pembuatan pun masih tetap sama seperti awal berdirinya Atmo," terangnya
Kemudian bakso legendaris lainnya di Karawang adalah Bakso Inong. Konsisten pakai daging segar menjadikan bakso ini diminati.
Bakso Inong yang berdiri sejak 1982 dengan berkeliling di sekitaran Kota Karawang yang sekarang memiliki tiga gerai di Karawang dan bisa menjadi salah satu pilihan untuk dikunjungi.
Pemilik Bakso Inong yang bernama Inong mengatakan, bakso di kiosnya dulu sempat merasakan penjualan bakso dari harga Rp 100 pada tahun ia pertama berjualan, hingga sampai sekarang Rp 14.000 per mangkuknya.
"Pertama kali mempunya cabang pda tahun 1994, yang berlokasi di lampu merah Johar Karawang, dan satu cabang lagi di Pasar Johar karawang," kata Inong.
Inong menuturkan, bakso yang dijualnya menghidangkan dengan daging sapi segar yang baru dipotong dan murni tanpa menggunakan bahan campuran. Semuanya digunakan dengan bahan-bahan segar untuk disajikan kepada pembeli.
"Dipenjual sapi potong yang setiap maksimal dua hari pasti memotong sapi, sehingga daging sapi nya masih fresh dan akan lebih awet saat dibuat bakso," ujarnya.
Setiap harinya Bakso Inong buka pada pukul 10.00 pagi hingga pukul 21.00 malam. Bakso Inong memiliki dua jenis bakso yakni bakso besar dan kecil.
Selain itu Bakso Inong juga menghidangkan menu lain seperti Mie Ayam, Mie Ayam Bakso, Es Campur, Jus Alpukat, Jus Jeruk, dan berbagai minuman lainnya.
Macam baso yang diperjualkan hanya mempunyai 2 macam Baso, yaitu baso yg berukuran Besar dan Kecil, dan ada Juga Menu lainnya seperti Mie Ayam, Mie Ayam Basok, Es Campur, Jus Alpukat, JusJeruk dan minuman lainnya.
Dengan keuletan Inong menjalankan bisnis baksonya sejak lama.Inong mengatakan, dalam membuat bakso dirinya memiliki resep terpercaya turun menurun dan dapat dijamin kenikmatan saat menyantap bakso dapat 'bergoyang' di lidah pembeli.
"Kekenyalan baso nya didapat dari kesegaran daging sapi yg baru dipotong bukan karna tambahan bahan-bahan lain ataupun pengawet makanan. Setiap hari baso dibuat baru, dibuat sesuai kebutuhan harian penjualan agar tidak bersisa terlalu banyak," tukas Inong. (aep)