Guru Ekskul jadi Korban Perampasan Hp dan Surat Kendaraan di Cempaka Putih

Minggu 20 Agu 2023, 20:13 WIB
Ilustrasi penjambretan. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

Ilustrasi penjambretan. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang guru ekstrakulikuler menjadi korban perampasan Handphone dan surat kendaraan di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Saat kejadian, korban M.Faisal Harianto kelar pulang dari kampus di kawasan Pasar Rebo.

Menurut Faisal, peristiwa itu terjadi pada Jumat (18/8/2023). Dirinya tak menyadari, pelaku yang diduga debt collector atau 'mata elang' sudah mengikutinya.    

Saat di wilayah Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, M. Faisal pun berhenti membuka aplikasi  google map untuk mengetahui arah ketempat dirinya mengajar. Tiba - tiba datang beberapa motor ke arah Faisal hingga jumlah motor yang datang ada 6 motor.

"Mereka itu datang tidak semua hanya beberapa beberapa motor.  Dan mereka itu perawakan orang timur. Saya pikir mereka mau isi bensin ternyata langsung ada yang nyamperin saya," ungkapnya, Minggu (20/8/2023). 

Faisal mengatakan, seorang pelaku langsung menuding motor yang dikendarai dirinya telah menunggak. Dirinya pun langsung menelpon orang tuanya menanyakan perihal tersebut. 

"Pas saya lagi nelepon ibu saya, belum selesai berbicara dengan ibu saya, terus datang satu lagi mereka langsung ambil handphone saya. Katanya biar dijelaskan ke ibu saya," ungkapnya. 

Faisal mengatakan satu pria lainnya juga menghampiri dirinya dan menanyakan STNK. Tidak menaruh curiga, Faisal pun menunjukan STNK tersebut namun tetap dipegang Faisal. 

"STNK awalnya saya pegang karena mau difoto oleh pria timur lainnya untuk difoto. Tidak berlangsung lama, pria lainnya datang langsung mengambil STNK yang dipegang dirinya,* terangnya.

STNK tersebut dibawa oleh salah satu pria timur lainnya dengan alasan mau di foto. Faisal mengatakan bahwa dirinya seperti dibuat bingung. Pria timur yang kelima pun langsung datang meminta Faisal untuk ikut ke kantornya. 

"Saya disuruh ikut ya udah saya ikut tapi saya boncengi satu orang yang masih menelepon ibunya. Akhirnya saya ikut iring - iringan mereka yang motornya hampir semuanya tidak pakai plat nomor kendaraan," ungkapnya. 

Faisal mengatakan para orang timur itu bilang jika motornya menunggak tiga bulan. Faisal menjelaskan baru berjarak beberapa meter dirinya bersama orang timur tersebut.

News Update