"Kami sarankan jika melaksanakan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak supaya tempat juga dipertimbangkan supaya tidak menimbulkan malapetaka," pungkasnya.
Disisi lain, Kapolsek Nanga Taman Ipda Insan Malau mengungkapkan jika para warga yang menonton di atas jembatan sudah lebih dulu diberi peringatan agar tidak berkumpul di jembatan tersebut. Namun sayangnya, himbauan tersebut tak didengar dan dihiraukan oleh para warga.
"Beberapa warga tak mendengar imbauan tersebut. Apalagi, jembatan gantung tersebut memang sudah tak mampu menahan beban berat sehingga jembatan tiba-tiba roboh saat warga sedang menonton lomba," jelas Insan Malau dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Insan Malau memastikan jika insiden nahas yang dialami oleh warga Desa Nanga Mantukak tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. "Untuk korban jiwa tidak ada," pungkasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sekadau, Iptu Rahmad Kartono mengungkap jika pihaknya akan menyelidiki peristiwa ambruknya jembatan gunung Sekadau itu dengan menginterogasi panitia pelaksana lomba.
"Panitia akan kita lakukan penyidikan," tegasnya.
Selain itu, Rahmad juga akan memeriksa konstruksi bangunan dari jembatan yang sudah dibangun sejak tahun 2014 lalu itu. Terlebih lagi, jembatan itu pernah direnovasi dengan menggunakan dana APBD pada tahun 2021/2022.
"Kita akan melakukan pengecekan terkait konstruksi bangunan jembatan yang dibuat tahun 2014, namun pada tahun 2021/2022 telah direnovasi menggunakan dana APBD," pungkasnya.