SERANG, POSKOTA.CO.ID – Petugas operasi gabungan menemukan potongan cula Badak Jawa dan Rusa yang habitatnya di Taman Nasional Ujung Kulon.
Dirjen Penegakan Hukum KLHK, Rasio Ridho Sani mengatakan, kawasan Taman Nasional Ujung Kulon tempat paling penting konservasi Badak Jawa. Dimana keberadaan hanya di tiga tempat yakni Vietnam, Malaysia, Indonesia.
“Namun yang masih ada di Ujung Kulon. Kami melihat ada indikasi ancaman perburuan ilegal Badak Jawa ini. Maka kami melakukan koordinasi, kerja sama untuk operasi gabungan 17 Juli sampai 2 Agustus, saat ini masih berjalan,” katanya, Rabu (16/8/2023).
Dari hasil operasi, petugas gabungan menemukan tiga potongan cula hewan yang dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon. Saat ini pihaknya sedang memperdalam pola jual beli cula hewan dilindungi.
“3 dipotong culanya. Apabila ada pencucian uang karena berburu untuk keuntungan, maka kami akan gunakan pencucian uang,” ucapnya.
Ia menegaskan tidak akan berhenti melakukan operasi guna melindungi habitat Badak Jawa. Pelakunya akan ditindak dengan pasal berlapis.
“Akan menindak tegas pelaku baik dengan tindak pidana kepemilikan senpi dan terkait dengan konservasi hayati. Kita lakukan tindak pidana berlapis, ancaman hukumannya sangat serius,” tegasnya.
Sementara itu, Setditjen KSDE KLHK, Suharyono menambahkan, berdasarkan hasil interventarisasi 2022 kurang lebih masih ada 80 Badak Jawa.
“Kami selalu melakukan interventarisasi hasil 2022 di ujung kulon masih terdapat kurang lebih 80 ekor,” paparnya.
Untuk mengawasinya, pihaknya telah memasang kamera trap. Sehingga pergerakan hewan dilindungi dan pelaku pemburu cula terpantau.
“Hanya tertangkap kamera trap 47, itu kemampuan karena kamera banyak yang hilang. TNUK memiliki data nama-namanya,” tutupnya. (Bilal)