JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah saksi korban dari finalis Miss Universe Indonesia 2023 tengah diperiksa di Polda Metro Jaya atas dugaan kasus pelecehan seksual soal foto tanpa busana saat body checking.
Para saksi korban didampingi oleh Melissa Anggraini dan diketahui masih menjalani pemeriksaan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Ini lagi pemeriksaan," kata Melissa Anggraini di Polda Metro Jaya, Senin (14/8/2023).
Diketahui, saksi korban yang tengah menjalani pemeriksaan saat ini berjumlah sebanyak 8 orang.
"Totalnya ada 8 orang," ujar Melissa Anggraini.
Hingga saat ini, pemeriksaan masih berlangsung.
Pemeriksaan sendiri diketahui telah dimulai sejak siang hari.
Sebagai informasi, laporan terdaftar dengan nomor: STTLP/B/4598/VIII/2023/SPKT/POLDA METRO Jaya.
Seperti diketahui, kasus ini bermula ketika finalis Miss Universe Indonesia 2023 mengadukan pengalaman body checking berujung pelecehan yang mereka alami dari penyelenggara.
Tidak hanya diminta dan difoto telanjang, salah satu dari finalis juga mengalami body shaming.
Diklaim sudah ada sekitar 11 finalis yang turut melaporkan tindakan body checking tersebut ke Polda Metro Jaya.
Berbagai cerita dari para finalis muncul saat diminta body checking yang disebut sebenarnya tak ada di rundown acara.

Fabienne Nicole Groeneveld, pemenang Miss Universe Indonesia 2023. (instagram/@fabienne_fng)
Saat body checking, para finalis diminta menanggalkan semua pakaian hingga hanya tersisa celana dalam.
Ada beberapa dari mereka yang difoto bagian tubuhnya dengan menggunakan kamera ponsel oleh seorang perempuan yang disebut sebagai COO Miss Universe Indonesia 2023.
Ketika tidak memakai busana beberapa finalis juga diminta pose dengan mengangkat satu kakinya.
Pada saat itu salah satu finalis menceritakan dirinya terkena body shaming.
"Aduh atasnya bening, bawahnya buduk ya," kata seorang finalis di kawasan Transmedia, Jakarta Selatan, kemarin.
Bahkan seorang finalis diminta memperlihatkan bagian area sensitifnya dengan dalih dicek kebersihannya.
Dilihat dari laman KBBI Kemendikbud, buduk mempunyai arti kusta, bruntus dan gatal-gatal karena kuman pada kulit.
Tentu saja perkataan itu membuat sang finalis merasa sakit hati karena dirinya tidak merasa mengalami hal itu.
Oknum yang melakukan body shaming adalah orang yang juga memotret para finalis saat body checking menggunakan ponsel.
Bahkan tak jarang para finalis dibentak karena menutup area sensitif mereka saat body checking.
"Dijawab dengan pelaksana itu, si oknum ini, si perusahaan menyampaikan bahwa 'Loh, kamu jangan malu, kamu harus percaya diri, embrace yourself, kamu kalau di luar negeri nanti akan lebih parah, lebih ditelanjangi dan ditonton banyak orang'," sambungnya.
Para finalis merasa tidak nyaman dengan proses body checking tersebut karena dilaksanakan di ruangan yang hanya disekat kayu, bahkan ada banyak orang di dalam ruangan tersebut.
Tidak hanya itu di dalam ruangan juga ada pria.
Dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, salah satu finalis menceritakan mentalnya dijatuhkan karena bentuk tubuhnya disebut terlalu kurus dan akan gagal.
"Dia dibilangin, 'Kamu tahu nggak badan kamu sekurus ini? Apa yang kamu harapkan? Kamu akan gagal. Dengan tubuh yang terlalu kurus ini, kamu nggak akan menang'," ucap salah satu finalis.
"Kamu harus operasi atas (payudara), operasi bawah (bokong). Sampai ada hal-hal yang sangat pribadi yang disampaikan ke wanita ini," pungkasnya. (mia)