JAKARTA, P[OSKOTA.CO.ID - Visions of Peace Initiative meluncurkan buku dengan tema perdamaian berjudul 'The Art of Peace' Volume 1.
Buku ini merupakan tribut bagi ratusan ribu peserta yang ikut dalam program Visions of Peace Initiative dan merupakan aklamasi bagi para peraih penghargaan yang karyanya diwakili.
Buku ini merupakan presentasi sepenuh hati dari visi harapan seorang anak untuk masa depan yang lebih baik dengan kesopanan, martabat dan hidup berdampingan secara damai.
Dengan ukuran 59,4 x 84,1 cm, buku ini masuk dalam rekor Buku Terbesar dengan Tema Perdamaian di Dunia yang diberikan oleh Royal World Records.
Menurut Princess Cheryl Halpern, sejak didirikan pada tahun 2017, Visions of Peace Initiative berkomitmen untuk memotivasi anak muda Indonesia untuk menggunakan bakat seni mereka untuk menyalurkan ide dan berbagi perspektif tentang toleransi, perdamaian dan penghormatan terhadap kemanusiaan.
Sekolah, panti asuhan, lapas anak, dan organisasi keagamaan, dari semua denominasi, telah mendukung Visions of Peace Initiative di seluruh Indonesia termasuk yang diselenggarakan di daerah yang pulih dari bencana alam serta di daerah konflik kekerasan.
"Penting untuk mendorong pemuda Indonesia, pelopor masa depan, untuk menghayati motto ini dan mengekspresikan diri agar orang lain belajar. Melalui presentasi artistik mereka tentang sebuah visi untuk hari esok yang damai mereka membantu diri sendiri dan rekan mereka untuk mengembangkan keadaan pikiran yang lebih toleran dan menghormati satu sama lain," ucap International Founder VOPI, Princess Cheryl Halpern, Kamis (3/8/2023).
Bekerja sama dengan para pemuda usia 5 hingga 18 tahun, Visions of Peace Initiative telah mempromosikan kesopanan dan penghormatan terhadap orang lain dengan menganut etika timbal balik, juga dikenal sebagai aturan emas, sebuah nilai universal yang sangat penting untuk perilaku sosial sipil.
Etika timbal balik mengajarkan kita untuk “lakukan kepada orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan untuk diri anda sendiri dan sebaliknya, jangan lakukan kepada orang lain apa yang tidak ingin anda lakukan kepada diri anda.".
Itu adalah sebuah pesan yang menemukan ekspresi selama ribuan tahun dalam ajaran semua keyakinan.
Itu juga sebuah konsep yang menjadi inti motto indonesia, “Bhinneka Tunggal Ika” karena tanpa menghormati keragaman baik dalam keluarga atau komunitas, tidak akan ada persatuan.