"Penyembelihan hewan dalam spiritual itu beda lho. Jadi bedakan memotong hewan dengan senang-senang dengan upacara. Dalam kita, itu adalah penyempurnaan atas reinkarnasi hewan-hewan tersebut. Agar menjalankan Dharma."
"Kita kan sebagai orang Hindu mengakui reinkarnasi hewan, agar membuat mereka sempurna atas pengorbanan mereka. Agar mereka terlahir kembali dalam kesempurnaan. Kecuali sembelih itu dilakukan sambil mabuk-mabukan, bukan dalam rangkaian upacara," kata dia disitat Hindu Channel, Selasa 1 Agustus 2023.
Keistimewaan Purnama Bertepatan Galungan
Lebih jauh, Ida Pandita Agung kemudian mengurai perihal keistimewaan Purnama bertepatan dengan penampahan Galungan ini. Menurut dia, keistimewaan tersebut pada dasarnya sudah dibaca oleh banyak pihak di momentum tersebut.
Sebab akan ada anugerah luar biasa akan datang memberkati manusia. "Saya diundang di les bumi, di Jawa Tengah, di sana, keistimewaan ini sudah dibaca oleh semua teman-teman, yang ada di luar Bali. Keitimewaan ini adalah anugerah buat bangsa kita, yang benar-benar spiritualis. Yang benar-benar yakin pada alam semesta, yakin pada leluhur, dan yakin pada buminya," kata dia.
Sejatinya, manusia tentu tak bisa mengatur apakah Purnama bisa diatur agar bersamaan dengan Galungan. Masyarakat, kata dia, tidak bisa menolak kehendak semesta.
"Ini dua waktu yang sangat mulia. Saya tidak mengeluarkan statemen Galungan tidak boleh dilakukan. Kita mengakui hasil analisa teman-teman PHDI."
"Ini periode yang luar biasa langka. Ini menjadi suatu gerakan spirit yang luar biasa," kata dia lagi.
Lebih jauh, momen ini dianggap olehnya adalah waktunya mengawinkan bumi pertiwi. Di mana diharapkan akan muncul seorang anak atau putra yang suci dari bumi pertiwi ini.
"Diharapkan anak atau putra tersebut bisa memimpin bangsa ini jadi orang baik, siapapun, walaupun dari manapun munculnya," katanya.
"Ini kan proses alam, 500 tahun sekali lho ini. Bayangkan, ini tidak gampang mendapatkan lagi," katanya.
Menurutnya, teman-teman di Jawa mengatakan, mumpung momen ini ada di depan kita, maka harus menyambutnya dengan baik dan penuh suka cita.
"Agar muncul putra-putra terbaik bangsa kita, yang bisa mendukung bangsa ini menjadi lebih baik lagi."