JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus melakukan pengusutan terkait kasus meninggalnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (IDF) yang tertembak oleh senjata milik rekannya di Rusun Polri Cikeas, Bogor.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, mengungkapkan, saat ini tim penyidik dari Satreskrim Polres Bogor sedang menangani kasus meninggalnya Bripda IDF dan telah mengumpulkan sejumlah bukti.
"Saat ini, tim penyidik dari Polres Bogor dan Paminal Polda sedang mendalami, mengembangkan, dan menganalisis, termasuk menganalisa bukti-bukti yang ada," ujar Ramadhan kepada wartawan, Kamis 27 Juli 2023.
Lebih lanjut, Ramadhan menyatakan bahwa salah satu bukti yang telah dikumpulkan adalah rekaman CCTV yang berada di lokasi kejadian.
"Termasuk analisis rekaman CCTV di lokasi kejadian," kata Ramadhan.
Sebelumnya telah dilaporkan bahwa Polri mengonfirmasi adanya peristiwa penembakan yang melibatkan seorang anggota polisi Bripda IDF yang dilakukan oleh anggota lainnya.
Insiden tersebut terjadi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, pada Minggu 23 Juli 2023 sekira pukul 01.40 WIB.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, menyatakan bahwa korban yang bernama Bripda IDF meninggal dunia akibat perbuatan atau kelalaian dari dua orang tersangka yang saat ini sedang menjalani proses penyidikan.
"Telah terjadi tindak pidana karena kelalaian yang mengakibatkan kematian seseorang, yaitu Bripda IDF," ujar Ahmad Ramadhan dalam keterangannya pada Rabu 26 Juli 2023.
"Terhadap dua tersangka, yaitu Bripda IMS dan Bripka IG, telah diamankan untuk menjalani penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Ramadhan menegaskan bahwa Polri tidak akan mentoleransi oknum anggota yang melanggar ketentuan atau perundangan yang berlaku terkait kematian Bripda IDF.