Tak kalah pentingnya terbangun kolaborasi antara aparat pemerintah daerah, kekuatan Tiga Pilar dengan warga masyarakat sebagaimana filosofi KTJ sebagai program kolaboratif, aspiratif, dan responsif.
Itulah perlunya menghargai proses dalam melakukan sebuah penilaian agar tidak terjebak kepada ketangguhan semu. Bukan hanya melihat apa yang sudah tersaji, memotret situasi yang ada di depan mata sesuai tidaknya dengan 4 kriteria, tanpa menelisik mengapa itu bisa terjadi dan bagaimana ke depan nanti.
Kita berharap lomba KTJ tak hanya menciptakan ketangguhan, tetapi sekaligus melahirkan kampung “Tangguh, Tanggap dan Tanggon.”