Namun rupanya keuangan perusahaan cepat mengering, mengingat biaya rata-rata untuk mendebutkan girl grup adalah sekitar 2 miliar won per tahun, atau sekitar 23,06 miliar rupiah. Uang investor pun dinilai tidak menutupi semuanya.
Dispatch mengungkapkan bahwa FIFTY FIFTY menerima pelatihan vokal, teori musik, rap, dance, bahasa Inggris, pelatihan pribadi, dan akting. Perusahaan menghabiskan sekitar 20-30 juta won untuk pelatihan anggota setiap bulan.
"Saya tidak ingin membuat artis kecewa. Dormitory mereka ada di Gangnam, tiga kamar tidur dan dua kamar mandi. Biaya sewanya 3,3 juta won per bulan. Saya juga memberikan mereka pelatihan untuk semua aspek," ujar Jeon Hong-joon.
Kesuksesan FIFTY FIFTY dengan lagu "Cupid" mampu memberikan efek luar biasa bagi para staf di belakang layar. Melalui laporan Dispatch, diketahui pemegang lisensi lagu akan mendapatkan royalti yang luar biasa dari lagu ini. Ahn Sung-il alias SIAHN memiliki 28,65 persen royalti, lalu sosok 'B' 4 persen, Keena mendapat 0,5 persen dan The Givers 66,85 persen.
Bahkan penghasilan kompetensi menyanyi hampir 95,5 persen. Padahal Ahn Sung-il membeli lagu 'Cupid' dari seorang siswa sekolah musik Swedia seharga 9 ribu dolar atau 135 juta rupiah.
Dikatakan, seorang siswa musik yang menulis lagu itu tidak ada dalam daftar royalti Cupid. Tetapi Dispatch mengonfirmasi bahwa Ahn Sung-il membayar US$9.000 untuk membeli hak cipta lagu tersebut pada Januari 2023.
Membeli hak cipta sebenarnya tidak legal, tetapi hal itu berubah ketika Ahn Sung-il terlibat dalam mendapatkan uang alih-alih perusahaan. "Keuangan tak terlihat baik kala itu. Saya meminta Ahn Sung-il untuk mengirimkan biaya lagu itu. Untungnya, kami mendapatkan investasi pada Maret dan membayarkan itu kepada The Givers. Tapi ternyata, dia mengambil alih hak cipta itu," pungkas Jeon Hong-joon.