Duh! 1.440 Balita di Kabupaten Bekasi Terindikasi Obesitas 

Selasa 04 Jul 2023, 13:39 WIB
Bayi obesitas di Bekasi bernama Kenzi. Foto: Dok Poskota/Ihsan Fahmi.

Bayi obesitas di Bekasi bernama Kenzi. Foto: Dok Poskota/Ihsan Fahmi.

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Sekretaris dinas kesehatan Kabupaten Bekasi, Supriadinata menyampaikan temuan ribuan balita di Kabupaten Bekasi Terindikasi Obesitas.

Dijelaskan Supriadinata tercatat 1.440 balita terindikasi obesitas dan 275 balita didalamnya masih berusia dibawah dua tahun (0 - 23 bulan).

Adanya temuan tersebut, Dinkes Kabupaten Bekasi agar orang tua melakukan pencegahan terhadap anak anaknya.

Diantaranya dari pola makan sehat dan seimbang, menjaga berat, panjang serta tinggi badan.

"Ditimbang rutin setiap bulan ketika ada kenaikan yang tidak wajar, dapat langsung dikonsultasikan ke dokter yang ada di Puskesmas terdekat di sekitar Posyandu," ungkapnya.

Kemudian untuk melakukan pencegahan, Pemkab Bekasi diungkapkannya telah melakukan bulan penambangan balita sejak Februari hingga Agustus untuk memberikan vitamin A.

Ia mengingatkan, agar orangtua aktif melakukan pencegahan, terlebih soal gizi.

Adapun faktor penyebab hilangnya kontrol anak terhadap orang tua, karena di Bekasi merupakan wilayah Industri dan buat masyarakat sibuk bekerja.

"Di wilayah urban mobilitas warga seperti di Kabupaten Bekasi banyak orang tua bekerja, bapak ibunya pulang malam dan sementara bayi diasuh orang lain. Bisa jadi si bayi diasuh orang lain agar diam dikasih makan minum manis, sehingga memicu obesitas," jelasnya.

Meski demikian, terdapat faktor lain yang memungkinkan terjadinya obesitas pada anak.

"Meskipun ada juga faktor internal atau genetik walaupun ini relatif kecil, jika mengacu teori H.L Bloom faktor genetika peluangnya hanya 10 persen," tutur Supriadinata.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bekasi, Masrikoh mengatakan agar pola hidup sehat diterapkan.

Selain itu agar para ibu menerapkan inisiatif menyusui dini, dan memberikan asi ekslusif sampai usia 6 bulan hingga 2 tahun.

"Kami kontinyu memberikan makanan bayi dan anak sesuai kelompok umur, serta tummy timeline untuk bayi yang belum bisa merangkak sebagai usaha aktivitas fisik, upaya ini bisa mencegah bayi dan balita mengalami obesitas," ucap Masrikoh. (Ihsan Fahmi).

Berita Terkait
News Update