Kenali Apa Itu Roleplay dan Dampak Buruk yang Akan Terjadi di Masa Pertumbuhan Anak

Selasa 20 Jun 2023, 13:54 WIB
Kenali Apa Itu Roleplay dan Dampak Buruk yang Akan Terjadi di Masa Pertumbuhan Anak (lst)

Kenali Apa Itu Roleplay dan Dampak Buruk yang Akan Terjadi di Masa Pertumbuhan Anak (lst)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Belum lama ini beredar sebuah video di sosial media TikTok yang memperlihatkan seorang bocah menangis lantaran ketahuan main roleplay oleh sang ayah.

Saat ini, roleplay atau RP ini menjadi salah satu permainan yang tengah digandrungi banyak orang. Mulai dari orang dewasa hingga anak kecil pun turut menyukai permainan yang biasanya dimainkan di platform sosial media itu.

Roleplay atau RP sendiri merupakan permainan dengan bentuk aktivitas fiktif yang dimana seseorang menjalani peran sebagai seorang selebriti ataupun tokoh terkenal lainnya dan berinteraksi oleh orang lain dengan konteks yang mereka sepakati.

Kegiatan tersebut umumnya sering ditemukan dalam berbagai bidang, diantaranya adalah permainan peran, seni peran, forum online serta teater improvisasi. 
 
Orang yang berpartisipasi dalam permainan roleplay sendiri disebut dengan roleplayer. Permainan ini tentunya bukanlah hal yang benar-benar baru karena sudah ada sejak lama. 
 
Namun, seiring berkembangnya dunia digital, roleplay game digunakan dalam komunikasi online, dan hal tersebut dapat memberi dampak yang berbahaya untuk para pemainnya.

Permainan roleplay ini juga dapat ditemukan di berbagai forum online dan komunitas online tertentu di jagat maya. Di forum tersebut, para anggota komunitas atau pengguna forum dapat membuat karakter fiksi dan berpartisipasi dalam cerita yang sedang berlangsung. 
 
Para pemain yang telah menetapkan karakter tentunya akan berkomunikasi dengan menulis atau mengirim pesan, menulis dialog dan tindakan karakter mereka sesuai dengan konteks  yang diatur dalam cerita. 
 
Bermain peran di forum online biasanya dilakukan sebagai permainan melalui sebuah pesan, di mana setiap peserta secara bergiliran menulis tindakan dan dialog karakternya.

Namun, sangat disayangkan permainan tersebut semakin hari rupanya semakin berbahaya hingga memberikan dampak buruk bagi setiap pemainnya, khususnya untuk anak-anak di bawah umur.

Walaupun permainan peran tersebut dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mengembangkan imajinasi anak.

Namun, setiap aktivitas tentunya memiliki risiko dan bahay yang perlu diwaspadai oleh para pemainnya, terutama anak-anak.

Berikut beberapa contoh bahaya dari permainan roleplay yang mungkin akan berdampak buruk untuk kedepannya.

1. Pelecehan dan eksploitasi anak

Lingkungan bermain peran online atau offline berisiko disalahgunakan, diintimidasi, atau dieksploitasi oleh individu yang tidak bertanggung jawab. 

Anak-anak bisa menjadi rentan karena mereka cenderung mempercayai orang lain dan kesulitan membedakan antara karakter permainan dan kehidupan nyata. Penting bagi orang tua dan pengawas untuk memantau dan mengontrol akses anak-anak ke lingkungan bermain peran. 

2. Anak dapat kehilangan identitas dirinya

Berpartisipasi dalam permainan peran yang intens dan terlalu sering dapat menyebabkan anak kehilangan rasa identitasnya. Mereka mungkin terikat pada peran fiksi mereka dan mengalami kesulitan membedakan antara kenyataan dan fantasi. Hal tersebut tentunya dapat mempengaruhi perkembangan identitas anak dan hubungan sosial  di dunia nyata. 

3. Penyalahgunaan waktu berlebih dan berkurangnya aktivitas fisik

Bermain roleplay yang intens dapat menyebabkan anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar dan kurang berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang sangat penting untuk kesehatan dan tumbuh kembangnya.

Mengandalkan permainan peran dapat mengganggu tidur yang nyenyak, aktivitas sekolah, dan interaksi sosial yang nyata.

4. Roleplay dapat mengganggu kondisi mental

Beberapa jenis permainan peran atau roleplay, terutama permainan peran yang berorientasi pada kekerasan atau orang dewasa, dapat memengaruhi emosi dan kesehatan mental anak-anak. 
 
Konten yang sesuai dengan usia, konflik yang intens, atau karakter dengan sikap negatif dapat memengaruhi persepsi dan perilaku anak di dunia nyata.

5. Menjadi pribadi yang pasif dan anti sosial

Bermain roleplay secara berlebihan rupanya dapat membuat anak terlalu terikat dengan dunia game dan mengalami isolasi sosial. Mereka mungkin menghabiskan lebih sedikit waktu untuk berinteraksi dengan teman sebaya atau anggota keluarga dan lebih memilih permainan peran virtual. 

Hal ini dapat mengganggu perkembangan sosial anak dan melemahkan keterampilan komunikasi langsung.

Berita Terkait

News Update