Namun, menilik sejarah, Indonesia tercatat sempat menghadapi Argentina pada Piala Dunia U-20 1979 di Jepang.
Saat itu, tim Tango menang telak 0-5 di mana Diego Maradona mencetak dua gol.
Kemudian satu dekade lalu, Jose Mourinho pernah berkomentar tajam atas kualitas dan kapasitas Timnas All Star Indonesia tahun 2013.
Saat itu, Mourinho membawa tim asuhannya, Chelsea kemudian membantai 1-8 Merah Putih.
Beberapa media Inggris bahkan menyebut Chelsea tak mendapat manfaat apa pun dari latih tanding itu.
Komentar tajam Mourinho meluncur menganjurkan agar pemain Indonesia tampil dengan gairah dan kebanggaan tinggi saat membela tim nasionalnya karena hanya itu yang akan menjadi pembeda.
Pengalaman itu harus diketahui punggawa Garuda dan menjadi cambuk dilaga nanti untuk menunjukkan semangat patriotisme.
Pasalnya, melawan Argentina kita kalah jauh dari segala-galanya, karena itu yang membuat pembeda adalah semangat juang pantang menyerah seluruh skuat Garuda di atas lapangan.
Kini, pecinta sepakbola di tanah air berharap banyak kepada pasukan Garuda dibawah komando Shin Tae-yong, untuk bisa memberikan kejutan dengan perlawanan sengit kepada Lionel Messi, cs.
Tunjukkan jika kita adalah bangsa petarung, bangsa pejuang yang tidak kenal lelah sampai titik darah penghabisan.
Bak kata pantun, Sang Saka Merah Putih berkibar, Tampak indah melambai diujung barisan, Semangat juang Garuda harus terus berkobar.
Sampai titik darah penghabisan. Bravo, Garuda Didadaku. (*)