Kebanyakan warga di kampung ini, merupakan berasal dari Baduy luar.
Sementara itu menurut warga lainnya bernama Sarni, suasana kampung ini sangat adem untuk ditempati.
Suasana khas pedesaan memang kental di sana, karena berdiri di atas bukit berundak, dikelilingi kebun dan pohon-pohon besar, gemericik air yang melaju ke persawahan, jalan yang berwujud tanah licin ketika hujan, serta banyaknya ternak hewan peliharaan warga yang berseliweran.
Akan tetapi, ada beberapa kekurangan yang ada di kampung ini. Yakni semua rumah tidak memiliki WC. Walau rumah diberikan secara cuma-cuma, tetapi tidak dengan WC.
"Di sini belum ada kamar mandi, jadi kalau ada yang mau buang air besar di masa saja. Ada yang di kebun atau di tempat lain," kata dia.

Untuk kebutuhan mandi, dan mencuci, warga biasa ke sungai atau membawa air dengan ember ke dalam dapur yang letaknya di belakang rumah.
Sarni selama ini hidup bersama kakek dan neneknya. Keduanya juga disebut baru memeluk agama Islam.