JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Putra bungsu Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep belakangan terus didorong untuk maju menjadi wali kota Depok.
Dorongan Kaesang menjadi wali kota Depok sejauh ini gencar dilakukan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal itu terbukti dengan hadirnya sejumlah foto Kaesang Pangarap di beberapa titik baliho.
Bentuk dukungan agar Kaesang menjadi wali kota Depok ini tentu dinilai menarik karena wilayah tersebut selama ini merupakan kantong besar PKS dalam hal peraihan suara.
Lantas bagaimana sikap PKS terkait upaya mengganggu hegemoni wilayah yang sudah dikuasai hampir 20 tahun tersebut?
Politisi PKS Refrizal mengatakan, Depok merupakan bagian dari Provinsi di Indonesia. Artinya, kata dia, Depok tentu menjadi milik siapa saja dan sah-sah saja bagi sejumlah pihak yang coba ingin merebutnya lewat Pilkada.
Terbaru soal sikap dorongan Kaesang yang dimunculkan untuk menjadi wali kota Depok. Menurut Refrizal, PKS tentu siap untuk berkompetisi dengan Kaesang jika hal itu benar adanya.
"Selama 20 tahun kita berkompetisi dengan lawan-lawan itu sangat sehat. Dan alhamdulillah 4 kali kami memenangkannya, sudah tentu seterusnya (ingin berkuasa kembali)," kata Refrizal di AKI Malam, Minggu 11 Juni 2023.
Bagi PKS, dari segi aturan main, jika ambang batas 20 persen sudah bisa dipenuhi, maka Kaesang boleh maju untuk berkontestasi. Namun begitu, kata Refrizal, ada etika yang tentu wajib dikedepankan.
"Kalau 20 persen tentu dari segini aturan main. Nah kalau dari segi itu sudah dipenuhi, hal lain yang jadi perhatian masyarakat kan itu
persoalan etika, dan itu masalah kita berbangsa."
"Dalam Islam, syarat wajib salat sah itu menutup pusar sampai dengkul. Tetapi apakah cuma itu saja kita tetap salat? Begitu kira-kira," katanya.
Etika yang dimaksud tentu berkaitan dengan posisi Presiden Jokowi sebagai orang nomor satu di republik ini. PKS sadar dengan posisi Jokowi seperti sekarang ini, banyak pihak kemudian berupaya mencari simpati dan jurus sampai kemudian mengajukan nama seperti Kaesang.