ADVERTISEMENT

Mahasiswi di Pandeglang Lapor Polisi Ngaku Diculik, Ternyata Bohong

Selasa, 30 Mei 2023 20:49 WIB

Share
Ilustrasi Mahasiswi ditangkap polisi setelah mengaku diculik dan diselidiki ternyata berbohong. (Poskota/Arif Setiadi)
Ilustrasi Mahasiswi ditangkap polisi setelah mengaku diculik dan diselidiki ternyata berbohong. (Poskota/Arif Setiadi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID – Seorang mahasiswi mengaku diculik dan melaporkan ke Polsek Menes  ternyata pengakuan tersebut bohong kepada kepolisian Polres Pandeglang, Banten.

Terbongkarnya laporan bohong oleh pihak kepolisian setelah melakukan penyelidikan dan pendalaman, Polisi menyebut ternyata itu laporan bohong. 

Pasalnya, Polisi tidak menemukan adanya bukti dan kesesuaian penculikan, setelah Polisi melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP), saksi-saksi dan alat bukti lain seperti kamera CCTV serta bukti visum tidak ada yang sesuai. 

"Setelah kita lakukan pendalaman kroscek ke TKP, pemeriksaan saksi-saksi, CCT dan bukti visum sama sekali tidak ada yang sesuai dengan keterangan pelapor," ungkap Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton, Selasa (30/5/2023). 

Dikatakannya, berdasarkan laporan yang dibuat oleh pelapor saudara S itu mengaku mengalami penculikan. Setelah itu, berdasarkan bukti-bukti yang didapat kemudian dilakukan penegasan dan penekanan terhadap bukti yang dimiliki pihaknya. "Pelapor baru mengakui bahwa laporan yang pelapor buat itu adalah palsu," katanya.

Dijelaskan Shilton, alasan pelapor membuat rekayasa seolah-olah menjadi korban penculikan agar tidak dimarahi oleh orang tuanya. 

"Karena pada hari kejadian, dia (pelapor) tidak berangkat ke kampus melainkan pergi dengan rekan prianya, takut dimarahi oleh orang tuanya akhirnya S berbohong sama orang tua, kemudian sama orang tuanya diarahkan untuk buat laporan polisi," jelasnya.

Dijelaskannya lagi, berdasarkan pendalaman yang dilakukan tidak ada bukti bahwa pelapor diculik oleh orang tidak dikenal.  Shilton juga mengungkap, berdasarkan hasil visum tidak ada unsur kekerasan seksual yang dialami oleh pelapor.

"Jadi dari awal yang katanya dia diculik di bus, dibawa masuk kedalam mobil, diajak ke Serang dibawa muter-muter, diajak ke kontrakan itu semua nggak ada. Yang benar dia berangkat dari rumah kemudian dia dijemput oleh cowoknya kemudian dia pergi," tambah Shilton. 

Saat ini, Mahasiswi yang membuat laporan palsu tersebut telah menyampaikan peristiwa yang sebenarnya melalui sebuah video. Dan video tersebut viral di media sosial.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Samsul Fathony
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT