Adapun kasus tersebut terungkap setelah pelaku MF menggunakan Hp korban. Polisi yang melakukan penyelidikan kemudian mendapat petunjuk jika kedua pelaku berada di salah satu RS di Jakarta Pusat pada 27 Mei 2023.
"Langsung mendatangi lokasi untuk mengamankan diduga pelaku pemegang handphone yakni MF alias Fikri di jam 23.47 WIB, Dan mengamankan VWA jam 01.20 WIB di RSUD Tarakan," katanya.
Dari hasil pemeriksaan terungkap bahwa pelaku VWA nekat menghabisi nyawa kekasihnya itu karena korban menuntut untuk dinikahkan.
Maualana mengatakan bahwa pelaku awalnya mengenal korban melalui aplikasi kencan. Saat bertemu pelaku sempat bertengkar secara verbal karena korban meminta dinikahkan.
Namun pelaku enggak menikahi korban karena ia telah mempunyai istri dan anak.
"karena panik dan takut diketahui istrinya, pelaku VWA membekap korban dengan selimut yang sudah di laundry sehingga korban meregang nyawa," paparnya.
Setelah tewas, pelaku kemudian menyuruh adiknya yakni MF untuk membantu memindahkan jenazah dan membuang jasad korban ke kolong tol dalam keadaan terbungkus karung.
Maulana menuturkan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh pemulung. Awalnya pemulung yang sedang membeli es melihat kardus namun menciun aroma bau busuk.
"Lalu datang seorang pemulung dan memberitahukan kalau ada karung yang beraroma busuk dan terlihat seperti rambut manusia. Selanjutnya para saksi mengecek info tersebut, dan benar terdapat karung yang sudah berbau busuk dan dikelilingi hewan lalat," tuturnya
Saat ini kedua pelaku masih dalam pemeriksaan oleh pihak kepolisian.(pandi)
.jpg)
.jpg)
