JAKARTA, POSKOTA.CO.ID- Profil Menkominfo Johnny G Plate kian disorot publik usai ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek menara base transceiver station (BTS) dan infrastruktur pendukung paket 1-5 oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo.
Kejaksaan Agung menetapkan Johnny G Plate sebagai tersangka kasus korupsi BTS Kominfo, Rabu (17/5/2023) hari ini dan langsung menjadikannya sebagai tahanan Kejagung.
"Berdasarkan hasi pemeriksan hari ini, setelah kami evaluasi, kami simpulkan terdapat cukup bukti yang bersangkutan (Johnny G Plate) diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi proyek pembangunan infrastruktur BTS Kominfo," kata Kuntadi, di Kejagung, dalam keterangannya di depan awak media.
Lalu seperti apa profil Menkominfo Johnny G Plate? simak profilnya berikut ini.
Profil Menkominfo Johnny G Plate
Johnny Gerard Plate atau yang lebih dikenal dengan Johnny G Plate lahir di Flores, Nusa Tenggara Timur pada 10 September 1956.
Johnny bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 1 Reo, Manggarai dan lulus pada 1968. Ia melanjutkan pendidikannya di SMP St. Pius XII Kisol, Manggarai pada 1968sampai 1971.
Johnny kemudian menempuh pendidikan di SMAN 1 Ruteng, Manggarai pada 1971 hingga 1974.
Ia lalu mendaftar sebagai taruna di Akademi Ilmu Pelayaran RI pada 1974 dan lulus pada 1977.
Kemudian, Johnnya mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta pada 1986.
Sebelum terjun ke dunia politik, Johnny sempat berkecimpung di dunia bisnis dan sektor transportasi.
Fraksi Partai NasDem itu diketahui pernah bekerja di PT. Anugrah Group tepatnya di departemen keuangan pada 1982-1992. Ia juga dipercaya menjadi Operation Manager pada 1992-1996.
Setelah itu, pada 1996-1998 Johnny dipercaya menjadi Direktur Utama PT. Gajendra Adhi Sakti.
Johnny juga pernah menjadi Komisaris PT. PJB Power Service pada 2005-2011, lalu bergabung dengan Group CEO Bima Palma Group pada 2005-2013.
Ia kemudian menjadi Komisaris PT. Air Asia pada 2005-2013 dan menjadi Chairman PT. Mandosawu Putratama Sakti periode 2006-2013.
Tak sampai disitu, kairnya juga terus berlanjut dengan menjadi Komisaris Utama PT. Aryan Indonesia periode 2007-2013 dan Direktur Utama PT. Air Asia Investama 2012-2013.
Ia lalu mulai merambah ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI) sebagai Ketua Dewan Pertimbangan PKDI Jakarta (2010-2013), dan Ketua Mahkamah PDKI (2012-2013).
Johnny lalu pindah ke Partai NasDem pada 2013dan menjabat sebagai Ketua Departemen Energi SDA dan Lingkungan Hidup DPP NasDem pada 2014-2019.
Selama perode 2013-2017 Johnny juga mengemban amanah sebagai Anggota Komisi IX dan Anggota Bada Anggaran DPR-RI.
Dalam rentang waktu 2014-2018, ia sempat menjabat sebagai Wakil Ketua dan Ketua Fraksi NasDem. Lalu, Surya Paloh sebagai Ketua Umum menunjuk Johnny sebagai Sekretaris Jenderal Partai NasDem periode 2017-2019.
Berkat kinerjanya yang baik, ia kemudian diangkat menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 oleh Presiden Joko Widodo.