Ini Sosok Ideal Menteri Kominfo Baru Usai Johnny G Plate Jadi Tersangka Korupsi

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kejaksaan Agung menetapkan Menkominfo Johnny G Plate sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek BTS yang merugikan negara Rp 8,32 triliun.

Dengan ditetapkannya Johnny G Plate jadi tersangka, dinilai bakal mempercepat proses reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang akan dilakukan Presiden Jokowi.

"Hal itu diduga akan mempercepat reshuffle kabinet. Presiden Jokowi setidaknya mendapat justifikasi untuk mereshuffle Menkominfo dan menteri lainnya dari Nasdem," kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, Rabu 17 Mei 2023.

Harapannya, lanjut dia, reshuffle yang dilakukan bukanlah atas pertimbangan politis semata.

Di lain sisi, Jamiluddin Ritonga berharap agar pengganti Johnny G Plate haruslah sosok yang mumpuni di bidang komunikasi dan informatika.

Karena itu, pengganti Johnny G Plate diharapkan sosok yang berlatar belakang kepakaran komunikasi. Hal itu dimaksudkan agar Menkominfo yang baru tak perlu waktu lama untuk memahami tugas dan fungsi Kominfo. Dengan begitu, Menteri yang baru dapat langsung melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik.

"Selain itu, Menkominfo yang baru diharapkan dapat merumuskan sistem komunikasi Indonesia. Sistem ini sudah tidak ada sejak Indonesia memasuki era reformasi," ucapnya.

Hal itu sangat urgen mengingat strategisnya sistem komunikasi Indonesia. Tanpa adanya sistem komunikasi Indonesia tentunya informasi dari pusat ke daerah dan sebaliknya tidak akan berjalan lancar. Padahal setiap keputusan diperlukan informasi yang cepat, lengkap, dan akurat.

Karena itu, ucap Jamil, diperlukan menteri yang memahami filosofis, prinsip, dan implementasi sistem komunikasi. Orang seperti ini idealnya berlatar belakang komunikasi.

"Kalau hal itu terwujud, maka Jokowi melalui menterinya menghasilkan yang monumental. Prestasi seperti ini yang harus dilakukan agar setiap kementerian menghasilkan yang monumental. Hal seperti ini yang akan dikenang rakyat Indonesia, bukan sekedar kerja-kerja rutinitas yang hasilnya dapat dilakukan orang kebanyakan," katanya.