JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Massa gabungan dari mahasiswa dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menggelar unjukrasa di halaman Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (12/5/2023)
Salah seorang aksi massa, M.Bahta dalam orasinya menyampaikan aksi unjuk rasa hari ini gabungan tiga unsur koalisi sebelumnya menggelar silahturahmi dan kajian bersama tentang pelaporan sejumlah kasus di 3 lembaga penegakan hukum di indonesia; KPK, Kejagung, dan Mabes Polri oleh sejumlah LSM asal Oku dan Sumatra Selatan terkait dugaan korupsi APBD.
"Penyebabnya antara lain karena adanya agenda setting belanja yang disengaja untuk bancakan, maka yang dibelanjakan adalah proyek-proyek yang tidak prioritas," ujarnya kepada wartawan, Jumat (12/5/2023).
Terpisah perwakilan dari mahasiswa, Ali Imron mengatakan sejak 2020 LSM asal Oku sudah menyampaikan sampel 3 proyek yang datanya disampaikan pada KPK dan Kejagung RI yang terindikasi adanya dugaan korupsi dan kuat dugaan disetting sedemikian rupa untuk jadi bahan bancakan.
Namun, dari 3 proyek sengaja dilaksanakan secara bersamaan untuk efisiensi bahan proyek, walhasil 1 diantaranya diteruskan KPK kepada inspektorat Provinsi Sumatra Selatan sebagai sampel, dalam laporan yang pernah disampaikan aktivis LSM Oku dugaan kerugian negara hanya pada satu proyek
"Ada proyek yang merugikan negara yakni normalisasi danau Seketi total Rp. 1,5 Milyar, sedang hasil audit inspektorat negara dirugikan 2 Milyar, seharusnya KPK dan kejagung tak lagi menunda untuk segera memanggil dan memeriksa semua yang terkait dalam kegiatan proyek korup ini," bebernya.
Sedangkan Surya, selaku perwakilan dari Kampak Sumatera Selatan sekalian sebagai inisiator akan menyampaikan semua praktik korupsi APBD Oku bermuara akhir pada aksi cuci uang hasil maling uang negara, inisiator seluruh aksi bejad ini diduga bermuara ada oknum di DPRD Oku.
Sementara itu aksi koalisi 3 organisasi diturup di halaman Gedung Kejagung RI dengan orasi berisikan subtansin yang sama, diakhiri kedua aksi ini dengan penyerahan laporan hasil investigasi LSM kampak yang terakhir di dua lembaga negara ini.
"Dalam waktu dekat kami akan kembali lagi di bulan Juni, jika KPK atau kejagung belum juga menindaklanjuti hingga pemanggilan kepada nama-nama yang kami laporkan, tentu dengan massa yang lebih besar dan melibatkan kawan-kawan organisasi yang lebih banyak lagi," tutupnya. (Angga)