Obrolan Warteg: Tak Perlu Cawe-cawe

KATA cawe-cawe dan netralitas kini lagi banyak dikupas dan dibahas, utamanya oleh para elite politik dan petinggi parpol negeri ini. Ini menyusul Presiden Jokowi yang mengundang para ketua umum parpol koalisi pendukung pemerintah, minus Nasdem.

“Iya mengapa Nasdem nggak diundang, padahal selama dua periode pemerintahan ini sebagai parpol pendukung pemerintah?,” tanya Heri mengawali obrolan warteg, usai maksi bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Soal Nasdem tidak diundang tak perlu dibahas lagi karena sudah dijelaskan alasannya, sudah juga dibahas para elite,” kata mas Bro.

“Begitu juga soal netralitas. Sudah banyak dibahas para elite dari berbagai sudut pandang. Kita rakyat kecil tidak perlu cawe – cawe. Bukan domain kita,” kata Yudi.

“Maksudnya tidak perlu cawe – cawe, gimana Bro?” tanya Heri.

“Tidak perlu ikut campur, ikut menangani soal netral dan tidak netral. Sebagai rakyat kecil cukup menyimak, memperhatikan dan memahami untuk dijadikan pijakan penilaian sesuai logika yang kita punyai,” urai mas Bro.

“Iya aku paham apa yang kau maksud Bro. Penilaian yang kita miliki sebagai pertimbangan untuk menentukan sikap dalam pilpres nanti,” tambah Heri.

“Syukurlah kalau sudah paham. Dan, yang lebih penting lagi, memahami apa yang sesungguhnya terjadi. Jangan terombang – ambing. Harus punya sikap,” kata mas Bro.

“Netral menurut petinggi partai A begini, sementara partai B, bukan begini, tapi begitu. Lantas menurut kita bagaimana, itulah sikap kita,” tambah Yudi.

“Semuanya benar menurut versi dan alasan masing – masing. Kita juga punya penilaian sendiri yang menurut kita juga benar, betul nggak?,” tanya mas Bro.