ADVERTISEMENT

Wow! Bisnis Kirim Uang Keluarga Napi ke Rekening Jeera Dipotong 5 Persen, Sehari Hasilkan Rp75 Juta

Selasa, 9 Mei 2023 09:39 WIB

Share
Ilustrasi uang . (ist)
Ilustrasi uang . (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Monopoli bisnis anak Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) yang disampaikan artis Tio Pakusadewo, dibenarkan oleh mantan sipir yang bertugas di dalam penjara.

Selain menjual makanan dan minuman dengan harga selangit, mereka juga menerima transferan uang untuk narapidana namun wajib dipotong sebanyak 5 persen.

AB, 61, yang mengungkapkan praktek busuk didalam penjara yang selama ini mencekik para napi diseluruh Indonesia. Di mana monopoli bisnis yang dilakukan anak Menkumham Yamitema Laoly terjadi sejak Jerra itu berdiri sejak 2016.

"Sejak mereka masuk, semua koperasi yang ada didalam lapas diambil alih. Mereka semua yang menguasai," katanya saat ditemui di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (8/5).

Dikatakan AB, selain besarnya keuntungan dari menjual makanan dan minuman yang dipatok dengan harga selangit, jerra juga melakukan bisnis yang mencengangkan.

Di mana setiap napi yang nantinya akan dikirimkan uang dari keluarganya, harus melalui rekening mereka. Dan uang yang diberikan oleh keluarga napi akan langsung dipotong 5 persen," ujarnya.

Bila dihitung, sambung AB, seandainya keluarga napi mengirim uang Rp500 ribu, otomatis akan dipangkas Rp25 ribu. Bayangkan, bisa dalam satu lapas ada 3.000 narapidana, berarti mereka akan mendapat hasil Rp75 juta dalam setiap hari.

"Itu baru satu lapas, di Indonesia ada sendiri ada 404 lapas dan rutan. Berarti dalam satu hari keuntungan yang didapat mencapai ratusan juta atau mungkin milyaran rupiah, itu semua dikuasi oleh Jerra," imbuhnya. 

Ditambahkan AB, keuntungan yang didapat dari monopoli itu pun pastinya sudah sangat berlipat-lipat atau mungkin telah mencapai triliunan rupiah. Dengan begitu, ia pun sangat mendukung apa yang disampaikan oleh Tio Pakusadewo dan hingga kini terus menjadi viral.

"Istilahnya ketika bapaknya menjabat sebagai menteri semuanya dikuasai, seperti mau bikin negara sendiri saja mereka," ungkapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT