JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Tiga orang penyedia senjata air softgun kepada Mustofa (60) pria mengaku wakil nabi yang melakukan penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat ditetapkan tersangka.
Ketiga tersangka yakni Dedi Miswadi berprofesi sebagai pegawai sipil, Novriansyah berprofesi sebagai guru honorer, dan Hengky pekerjaan wiraswasta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunogudo Wisnu Andiko mengatakan, tersangka Mustofa mendapatkan senjata airgun tersebut sejak awal Februari 2023.
Adapun proses pembelian air softgun itu bermula pada awal Februari 2023, tersangka Mustofa mendatangi tersangka Dedi guna mencari tau tempat membeli senjata jenis air softgun.
Tersangka Dedi kemudian menghubungi tersangka Novriansyah untuk meminta tolong mencarikan air softgun karena ada yang mau membeli. Novriansyah lalu menghubungi penjual yakni tersangka Hengky.
"Kemudian tersangka Novriansyah menghubungi tersangka Dedy, lalu mengatakan ada ketersedian senjata airgun dengan harga Rp 5 juta," ungkap Trunoyudo.
Beberapa hari kemudian, Mustofa yang dikabari bahwa telah ada yang menjual senjata airgun, langsung menuju rumah tersangka Dedy untuk melakukan penyerahan uang.
Saat itu Mustofa memberikan uang senilai Rp 2 juta yang dibayar melalui transfer kepada tersangka Dedy, sisanya Rp 3 juta diberikan secara kes.
"Senjata airgun yang dijual tersangka Hengky kepada Novriansyah jenis Glock 19 dilengkapi gas dan gotri besi," kata Trunoyudo.
Diketahui, pria asal Lampung bernama Mustofa (60) melakukan penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). Insiden tersebut mengakibatkan dua petugas luka-luka.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengungkap motif pelaku melakukan penembakan itu.
Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam mengatakan penembakan terjadi ketika Dewan Pimpinan tengah melakukan rapat perdana setelah jeda karena perayaan idul fitri dengan pembahasan agenda keumatan.
"Saat kita rapat, insiden itu terjadi begitu cepat. Saat insiden terjadi rapat tetap berlanjut karena kami belum peroleh update, baru peroleh update saat akhir rapat tadi," ujarnya kepada awak media di lokasi, Selasa.
Dari informasi yang ia dapat, pelaku datang dengan menggunakan mobil travel ke kantor MUI Jakarta Pusat. Ia kemudian masuk menuju resepsionis dan mengaku ingin bertemu dengan pimpinan MUI.
"Begitu yang bersangkutan, datang juga temui resepsionis, tapi saat proses diskusi terjadi peristiwa yang begitu ceoat tersebut. ybs mengeluarkan senjata, kemudian menembakkan sebanyak tiga kali tembakan," jelasnya.
Setelah meletuskan tembakan, pelaku sempat keluar dari gedung MUI. Petugas keamanan bergerak mengamankan pelaku. (Pandi)