JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Habib Bahar bin Smith menerima tantangan tes DNA agar membuktikan kalau dirinya memang keturunan Nabi Muhammad SAW yang ke-29.
Akan tetapi Habib Bahar bin Smith mensyaratkan agar adanya aksi gali makam Rasulullah untuk mengambil sampel apapun di dalam makam tersebut untuk kemudian dicocokkan dengan dirinya.
Pernyataan Habib Bahar bin Smith untuk gali makam Rasulullah disampaikan dirinya di saluran Youtube miliknya untuk menjawab tantangan yang dilontarkan salah satu pihak.
Habib Bahar juga meminta syarat lain, yakni tes DNA harus lebih dulu dilakukan pada Habib-habib yang ada di seluruh Indonesia, lantaran keingintahuan dirinya atas hasil-hasil tersebut.
Guntur Romli 'Serang' Habib Bahar
Pegiat media sosial Guntur Romli langsung 'menyerang' Habib Bahar usai munculnya ucapan pembongkaran makam Nabi Muhammad SAW agar dicocokkan demi tes DNA dirinya.
"Ide itu tidak akan keluar kecuali dari orang yang punya pikiran seperti Dajjal," kata Guntur Romli di saluran Youtube Cokro TV, disitat Rabu 19 April 2023.
Menurutnya, Bahar Smith yang baru saja keluar dari penjara karena kasus penganiayaan terhadap anak-anak seolah tak pernah jera dan terus mengeluarkan kata-kata provokatif untuk memancing masalah. Terakhir soal bongkar makam Nabi.
"Ini merupakan ucapan yang sangat ngawur dan sangat kurang ajar, tidak layak keluar dari orang yang terus mengaku mengklaim sebagai keturunan Rasulullah."
"Karena siapapun yang mau merusak yang mau menggali yang mau membongkar makam dari Nabi Muhammad SAWakan berhadapan dengan para umat Islam yang ada di dunia ini," katanya.
Guntur Romli bilang, hukum membongkar makam di kalangan orang Islam merupakan haram yang mutlak, kecuali ada hal-hal yang darurat.
Bagi Guntur Romli, untuk membuktikan apakah Habib Bahar bin Smith benar keturunan Rasulullah, tak perlu dengan tes DNA apalagi sampai membongkar makam Nabi Muhammad SAW.
"Tidak perlu ada klaim biologis, yang paling penting adalah sebenarnya tes akhlak. Apakah orang yang mengaku sebagai keturunan Rasulullah mencerminkan akhlak dari nabi yang dijunjung, nabi yang dipuja, nabi yang diikuti atau malah bertolak belakang."
"Karena kalau hanya tes untuk membuktikan tes biologis, itu enggak ada untungnya sama sekali, nggak ada kaitannya sama sekali," katanya.
Guntur lalu mencontohkan ada seorang nabi yang anaknya termasuk orang-orang yang ingkar. Dia lalu menyebut Nabi Nuh dan menceritakan bagaimana membangkangnya sang anak biologis Nabi Nuh.
"Jadi tidak ada untung atau tidak kaitan sama sekali dengan soal bukti biologis yang paling penting adalah tes dari akhlak dari cerminan Apakah seseorang mengaku sebagai umat sebagai keturunan nabi Muhammad SAW mencerminkan akhlak dari baginda Rasulullah," katanya.