ADVERTISEMENT

Siap Bombardir, Ujang Baca Skenario Besar Moeldoko Sikat Demokrat dari Anak SBY

Minggu, 9 April 2023 21:16 WIB

Share
Sikap Moeldoko yang dinilai mau rebut Demokrat ramai disorot. Foto: Kolase/Ist.
Sikap Moeldoko yang dinilai mau rebut Demokrat ramai disorot. Foto: Kolase/Ist.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinamika politik di Tanah Air kembali memanas dengan kembali mencuatnya upaya perebutan oleh Moeldoko terhadap Partai Demokrat.

Moeldoko yang tercatat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden itu belakangan berupaya mengambil alih Demokrat dengan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan MA dengan 4 novum atau bukti baru.

Tak lama, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun langsung menyebut upaya kudeta Moeldoko terhadap partai berlogo Bintang Mercy secara terus-menerus ini dilakukan adalah sama dengan tindakan pembegalan.

Terkait hal ini Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menyinggung agenda besar di balik Moeldoko berupaya merebut Demokrat dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan AHY.

Dia menyinggung, upaya yang dilakukan Moeldoko adalah bagian dari skenario besar untuk menjegal salah satu nama kandidat calon presiden yaitu Anies Baswedan. Sebab tanpa Partai Demokrat, koalisi yang mengusung salah satu nama kandidat capres itu tidak akan bisa maju.

"Saya sudah tahu sebenarnya dari 2019 yang lalu. Jadi ketika itu saya menjadi narasumber dengan salah satu anak buahnya Moeldoko. Lalu saya dapat informasi bisik-bisik kalau beliau mau jadi calon presiden ketika itu," kata Ujang dalam diskusi dengan Crosscheck, disitat saluran Youtube, Minggu 9 April 2023.

Mendengar informasi tersebut, Ujang sudah sangat menduga kalau Moeldoko diduga akan mengkudeta salah satu partai politik. Dan pilihan jatuh pada Partai Demokrat. 

"Itu satu langkah, Yang menjadi pertanyaan adalah langkah keduanya," kata dia.

Siasat Moeldoko Ambil Demokrat 

Ujang menilai, Moeldoko sebenarnya sangat sadar jika saat ini elektabilitasnya kecil. Sehingga dia mungkin tak gegabah menjadi capres.

Kini tindak-tanduk Moeldoko dinilai bukan lagi bermimpi menjadi capres, melainkan bagaimana ada upaya mengganggu dan memecah belah serta menguasai Demokrat. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT