ADVERTISEMENT

Kecerdasan Buatan Bisa Deteksi Sel Kanker Payudara 4 Tahun Sebelum Tumbuh

Kamis, 6 April 2023 19:00 WIB

Share
Teknologi kecerdasan buatan dapat membantu ahli radiologi menemukan potensi risiko lebih awal.
Teknologi kecerdasan buatan dapat membantu ahli radiologi menemukan potensi risiko lebih awal.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

POSKOTA.CO.ID - Teknologi kecerdasan buatan (AI) membantu mendiagnosis kondisi kesehatan.

Ini digunakan dalam skrining kanker guna mendeteksi potensi masalah jauh sebelum berkembang menjadi sesuatu yang berbahaya.

Teknologi tersebut saat ini sukses digunakan di Hongaria. Sementara Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa sedang mempertimbangkan uji coba tersebut.

Teknologi tersebut dapat menjadi alat yang berharga bagi ahli radiologi dan bahkan menyelamatkan banyak orang meskipun masih banyak rintangan yang harus diatasi.

Larry Norton dari Pusat Kanker Payudara Lauder menjelaskan meskipun teknologinya hadir selama beberapa dekade, AI menjadi alat yang berguna dalam menyempurnakan proses dan membantu mengidentifikasi potensi masalah kesehatan.

"AI adalah alat yang digunakan mesin untuk melihat gambar dan membandingkan gambar tersebut dengan gambar yang sudah terekam di mesin untuk mengidentifikasi ketidaknormalan," ujarnya seperti dikutip dari CNN pada Selasa (4/4/2023).

Dia melanjutkan,”Teknologi ini dapat memindai mammogram dan mengidentifikasi area yang mungkin ingin dilihat lebih dekat oleh ahli radiologi. Ini disebut diagnosa berbantuan komputer yang sebenarnya sudah ada sejak akhir 1990-an tetapi teknologinya masih membaik.”

Larry Norton selanjutnya menjelaskan bagaimana teknologi ini bekerja.

”Anda bisa melihat banyak kelainan itu adalah perubahan tetapi belum tentu kanker. Anda tidak dapat menyebut semuanya kanker karena ketika seseorang melakukan mammogram diperlukan biopsi untuk memastikan. Itu tidak terlalu realistis. Apa yang dilakukan teknologi ini adalah mengidentifikasi risiko. Teknologi ini dapat memberi tahu seorang wanita 'Anda berisiko tinggi terkena kanker payudara' sebelum berkembang menjadi kanker payudara yang sebenarnya.”

Dia juga menekankan meskipun AI telah membuat beberapa kemajuan yang mengesankan, teknologi tersebut digunakan semata-mata untuk membantu manusia membuat keputusan, bukan untuk menggantikan profesional medis sepenuhnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT