Para pemain film 'Pelet Tali Pocong'. (ist)

SHOWBIZ

Emma Waroka Jadi Janda Seksi di Film 'Pelet Tali Pocong', Dikira Gimik Ternyata Kesurupan

Rabu 05 Apr 2023, 19:50 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menjadi janda kaya nan seksi menjadi kebanggaan tersendiri bagi Emma Waroka yang menjadi pemeran utama dalam film horor berjudul 'Pelet Tali Pocong'.

Ia akhirnya percaya bahwa suasana syuting film horor memang penuh kengerian terlebih waktu cerita dalam film disetting menjadi tahun 1990-an.

"Ngeri ya ternyata, ngeri banget, apalagi syutingnya di kampung," tutur Emma Waroka di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2023) malam.

Emma Waroka awalnya skeptis dengan cerita para pemain film horor yang mengaku mendapat gangguan makhluk halus selama syuting.

Ia menganggap hal itu sebagai gimik untuk promosi film.

"Awalnya aku pikir, 'Nggak mungkin lah. Ini kan kerjaan doang' tapi ternyata kru film ada yang kesurupan," ujar Emma Waroka.

Namun setelah merasakan sendiri pengalaman syuting film horor, Emma Waroka akhirnya percaya bahwa cerita-cerita itu bukan gimik. Apalagi, tiga lokasi yang dipilih di Gunung Gede, Cianjur dan Puncak memang sarat aura mistis.

"Gunung Gede, di perkebunan teh. Sama di Cianjur, di pabrik yang sudah tua banget. Sama di rumah tua di daerah Puncak. Itu memang lokasinya angker banget," ujar pemeran Susan ini.

Emma Waroka kemudian menceritakan pengalaman di luar nalar yang ia alami selama syuting film Pelet Tali Pocong.

Kejadian pertama muncul saat ia baru sampai di penginapan dekat lokasi syuting di Gunung Gede.

"Aku nggak ngelihat, tapi pas baru sampai di lokasi syuting di Gede, itu kan tinggalnya di mess, waktu aku masuk ke kamar tempat aku nginap sama asisten aku, pintu kamarnya tiba-tiba diketok dari dalam," kisah Emma Waroka.

"Padahal di kamar itu cuma ada kami berdua, dan itu siang. Jadi benar-benar disapa sama mereka," sambungnya.

Cerita berikutnya muncul di tengah persiapan jelang syuting di rumah tua di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Emma Waroka diganggu suara tangisan yang dia yakini dari makhluk astral.

"Pas di rumah tua, aku dengar suara cewek nangis dari sumur. Itu cuma aku sama asisten aku juga yang dengar," kata Emma Waroka.

Meski begitu, Emma Waroka tak kapok berakting di film horor.

Ia menemukan sensasi tersendiri saat harus bekerja di tengah suasana mencekam.

Sang Produser film 'Pelet Tali Pocong', Mulyadi JP mengatakan film tersebut dikemas sedemikian rupa sehingga diharapkan masyarakat mampu menyerap pesan moral yang terkandung di dalamnya.

"Film ini memang terlihat seram, tapi saya mengemasnya dengan balutan komedi juga, ada beberapa hansip yang melawak, jadi nggak tegang terus ada sisi humornya juga, diharapkan film tersebut disukai masyarakat," papar Mulyadi JP.

Mulyadi JP juga mengatakan film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 6 April 2023 dan juga masih beredar hingga libur Lebaran Idulfitri 1444 H mendatang.

"Diharapkan film ini bisa meledak dan jumlah penontonnya bisa melebihi KKN Desa Penari yang sempat booming di tahun 2023," ucapnya.

Rencananya film ini juga akan dibuat bersambung atau memiliki squel kedua.

"Iya, kita berencana seperti itu ya ada seri atau squel keduanya, nanti ada pemain tambahan juga," tegas Mulyadi JP.

Abey Ghifran yang berperan sebagai Ustad Bahri ini mengatakan jika film ini juga tidak hanya mengangkat tentang hantu pocong, namun ada sisi budaya juga yang ditonjolkan.

"Seperti ayam cemani ya yang bentuknya hitam semua, nah itu digunakan untuk praktek perdukunan, jadi pesan film ini apa pun yang diperoleh dengan jalan pintas akhirnya tak akan ada manfaatnya dan merugikan orang lain,"papar Abey Ghifran.

Film Pelet Tali Pocong yang disutradarai oleh Dedy Mercy dibintangi juga oleh Hana Hanifah (sebagai Amanda), Nurul Huda (sebagai Pak Kades), Ucup Nirin (sebagai Hansip Orchid), Piet Pagau (sebagai Pak Rahmat), Keira Sabhira (sebagai Anissa), Mila Septiarini (sebagai Tiara) dan lain sebagainya. (mia)

Tags:
Film 'Pelet tali Pocong'Emma WarokaHana HanifahMulyadi JPEmil Kusumo

Administrator

Reporter

Administrator

Editor