ADVERTISEMENT
Selasa, 4 April 2023 14:52 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Saya juga tahu dari cerita yang turun temurun, bahwa bangunan Masjid ini dibangun 400 tahun lalu. Dan ini tempat berkumpulnya para Waliyullah," ungkapnya, Selasa (4/4/2023).
Hingga saat ini kata Majali, kondisi bangunan masih berdiri kokoh meski bahan bangunan terbuat dari kayu. Namun paling juga bagian atapnya saja yang rusak tapi selalu ditangani oleh masyarakat.
Dijelaskan Majali, bangunan Masjid tersebut baru beberapa kali saja direhab pada bagian atapnya. Terkahir dilakukan perbaikan pada tahun 1945 lalu.
"Awalnya atap Masjid terbuat dari anyaman daun kelapa, namun pada tahun 1945 diganti dengan genteng," katanya.
Menurutnya, tidak sedikit masyarakat baik dari Pandeglang maupun luar daerah yang berkunjung ke Masjid ini, yang ingin mengetahui dan melihat bangunan Masjid kuno tersebut.
"Karena memang Masjid ini memiliki nilai sejarah dan unik, banyak warga yang berkunjung ingin melihat-lihat bangunan Masjid ini," ujarnya.
Masjid tersebut juga tambah Majali, dilengkapi dengan sarana air dari sumur bor yang dibangun berbarengan dengan pembangunan Masjid tersebut. Sejak zaman dulu hingga sekarang ini air dari sumur itu tidak pernah kering meski dilanda kemarau berbulan-bulan juga.
"Sumur itu sebagai sarana penunjang dalam pemenuhan kebutuhan air di Masjid ini. Airnya tidak pernah habi dan selalu jernih dari dulu. Kami pun masyarakat di sini selalu berusaha menjaga kelestarian Masjid kuno dan sarana yang lainnya," tambahnya. (Samsul Fatoni).
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT