"Kita harus benar-benar memastikan anak-anak bermain sepak bola dengan alasan yang benar, yaitu untuk bersenang-senang, untuk berolah raga, belajar, bersosialisasi, berteman, dan membuat kenangan bersama," ucap pria asal Pontianak ini.
Menurutnya, banyaknya kekeliruan dalam perkembangan sepak bola anak usia dini (grassroots) bisa berdampak buruk terhadap mental atau psikologis anak-anak.
Bahkan tekanan ini dapat meninggalkan trauma pada anak-anak yang menyebabkan seorang anak bisa menguburkan niatnya menjadi pemain sepak bola.
Hal itu dikhawatirkan bakal menghilangkan bakat-bakat hebat di sepak bola Indonesia.
Masih menurut Ganda, perkembangan karakter, mental dan psikologis anak-anak jauh lebih penting daripada kemenangan sesaat yang hanya memuaskan ego orang dewasa.

"Harus diingat, mereka (anak-anak) bukan miniatur orang dewasa. Yang perlu kita lakukan adalah memberikan wadah untuk anak dapat berkembang melalui jalur sepak bola," tegasnya.
Maka itu, dalam waktu dekat ia pun bakal menggelar GO.AT Cup Grassroot Football Tournament 2023.
Sekadar informasi, Inisial GO.AT diambil dari kata good attitude (perilaku yang baik), yang diharapkan bisa menjadi pedoman untuk melakukan sesuatu yang bertujuan menciptakan tren positif perkembangan sepak bola grassroots di Indonesia.
Rencananya, turnamen yang akan diikuti 32 peserta dari berbagai Sekolah Dasar (SD) di wilayah Jabodetabek tersebut akan digelar di KingKong Arena, Cijantung, Jakarta Timur, 27-28 Mei 2023.
Sineas Ganda Hartadi bakal menggelar GO.AT Cup Grassroot Football Tournament 2023 di KingKong Arena, Jakarta Timur, 27-28 Mei 2023.
Sementara ini, sudah ada 16 tim yang mendaftar.
Pertandingan akan memakai sistem round robin atau setengah kompetisi.