ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Bukber Bukan Pesta

Sabtu, 25 Maret 2023 09:01 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BUKA  puasa bersama dilarang khusus untuk para menko, menteri, pejabat, kepala lembaga, kepala daerah dan ASN alias PNS. Alasannya penanganan Covid-19 saat ini dalam transisi dari pandemi menuju endemi, sehingga masih diperlukan kehati- hatian.

“Bukannya PPKM sudah resmi dicabut karena Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan baik dan sekaligus menjaga stabilitas ekonominya,” tanya Heri dalam obrolan jelang buka puasa di warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Betul PPKM sudah resmi dicabut pada 30 Desember 2022. Ada yang menilai pencabutan PPKM itu bagaikan hadiah tahun baru bagi rakyat Indonesia,” tambah mas Bro.

“Kalau PPKM dicabut, berarti nggak ada lagi pembatasan – pembatasan, nggak ada larangan untuk pul kumpul dong, termasuk buka bersama.Apalagi bukber itu bagian tradisi menjalin silaturahmi,” tanya Heri.

“Larangan bukber itu bagi pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Kalau masyarakat umum, silakan saja. Nggak ada larangan,” kata Yudi.

“Cuma agak aneh saja, PPKM dicabut, bukber dilarang untuk pejabat dan ASN, sedangkan masyarakat umum dibolehkan, apa coba bedanya. Kegiatannya sama,berkumpul dan makan bersama,” tanya Heri.

“Tentu bedalah. Bukber di sebuah instansi mungkin menunya lebih mewah dan beraneka ragam. Beda dengan kita yang setiap hari bukber di warteg, tak jauh dari tempe,tahu, telor, sesekali daging,” urai Yudi.

“Lazimnya menu bukber di instansi –lembaga lebih bervariasi, tapi tidak berarti mewah. Banyak menyajikan makanan khas buka puasa,” ujar mas Bro.

“Maksudnya tidak pamer suasana kemewahan?” tanya Heri.

“Bukber itu bukan pesta. Acaranya pun sederhana, lebih religi, ada kultum, doa, salat bersama. Bahkan tak jarang mengundang anak yatim, memberikan santunan. Itu kan bentuk saling berbagi,” kata mas Bro. (jokles)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT