GUBENUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk kesekian kalinya, setidaknya kedua kalinya bicara soal soal ilmu titen.
Ketika memantau langsung situasi terkini pasca erupsi Gunung Merapi, Ganjar mengatakan sebenarnya masyarakat di lereng Merapi sudah cukup mengenal karekter gunung tersebut.
Lebih memahami tanda-tanda alam sekitar.
"Mereka paham ilmu titen, lebih hebat dari saya, lebih hebat dari orang – orang yang di sana," kata Ganjar.
Meski demikian, warga tetap diminta terus mengikuti informasi dari pos pengamatan.
Soal ilmu “titen” terkait mitigasi bencana pernah diajarkan juga oleh Ganjar kepada para siswa SMKN di Banjarnegara, Jawa Tengah, ketika Gubernur Jateng ini berkunjung ke daerah itu tahun lalu, Senin (25/7/2022).
“Saat itu Ganjar Pranowo menjadi guru di sekolah tersebut ya?”kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Kalian punya ilmu titen juga, niteni kegiatan pak Ganjar tahun lalu, termasuk ketika mengajarkan tentang tanda-tanda alam sebagai upaya mitigasi bencana, utamanya tanah longsor yang sering terjadi di kawasan Banjarnegara,” urai mas Bro.
“Ternyata sampean mas Bro yang lebih niteni aktivitas Ganjar, kandidat capres 2024 itu dengan lebih rinci,” ujar Heri.
“Ilmu titen itu memang perlu. Dengan ilmu titen yang merupakan warisan turun temurun dari leluhur itu, kita dapat menandai gejala alam dengan teliti dan cermat, sehingga dapat meminimalisir dampak bencana,” jelas Yudi.
“Sepeti warga lereng Gunung Merapi. Dengan memahami tanda-tanda alam, mereka cukup tenang dan terbiasa mengambil tindakan yang cepat saat Merapi erupsi,” tambah mas Bro.
Seperti diketahui, dengan memahami tanda-tanda alam, masyarakat sekitar dapat mengantisipasi lebih dini dengan melakukan langkah awal upaya penyelamatan, begitu bencana terjadi, misalnya erupsi gunung berapi. (jokles)