LEBAK, POSKOTA.CO.ID – Dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan, berbagai kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat di masing-masing wilayah di Kabupaten Lebak, Banten, mulai dari kegiatan keagamaan hingga pelestarian budaya.
Seperti yang dilakukan oleh ratusan masyarakat di Desa Sipayung, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak. Dalam menyambut bulan Suci Ramadhan, masyarakat di wilayah tersebut menggelar acara "Ngatir".
"Ngatir" merupakan tradisi para leluhur yang sampai saat ini masih melekat dan terus dijaga kelestariannya oleh masyarakat di Desa Sipayung, Kecamatan Cipanas.
"Ngatir" salah satu bentuk dalam menjaga nilai-nilai silaturahmi sesama masyarakat antar kampung dan desa di wilayah tersebut. Mereka (masyarakat-red) saling bertukar makanan dalam sebuah bakul wadah berukuran besar yang terbuat dari anyaman bambu.
Dalam setiap menjelang Bulan Puasa tepatnya momentum Nisfu Sya'ban, setiap warga membawa makanan mulai dari nasi, bakakak ayam atau panggang ayam, serta makanan lainnya yang dimuat dalam sebuah bakul tersebut.
Kegiatan tersebut juga merupakan bentuk tanda syukur masyarakat akan datangnya Bulan Suci Ramadhan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai dalam Agama Islam.
Dalam acara tradisi "Ngatir" tersebut, masyarakat berbondong-bondong datang ke Mesjid dengan membawa berbagai jenis makanan yang dimuatbdalam bakul atau wadah makanan.
Kemudian, para warga yang membawa hacengan atau makanan dalam baku tersebut, berkumpul di Mesjid kemudian membagikan makanan itu kepada warga lainnya dari luar desa.
Ada ratusan bakul yang sudah berisikan nasi, dan ribuan bungkus makanan lainnya yang dibawa oleh warga dari masing-masing rumahnya ke Mesjid di wilayah tersebut. Bahkan ratusan panggang ayam atau bakakak menumpuk yang siap dibagikan kepada masyarakat lainnya.
Masyarakat dalam acara "Ngatir" itu nampak ceria dan suka cita menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan. Rasa syukur dan ikhlas mereka sangat nampak dalam diri masing-masing warga saat membagikan makanan kepada warga lainnya.
Menurut Kepala Desa Sipayung, Kecamatan Cipanas, Lebak, Atek mengungkapkan, bahwa tradisi "Ngatir" merupakan budaya sejak zaman dulu hingga saat ini masih dijaga kelestariannya oleh masyarakat di desanya setiap menjelang Bulan Suci Ramadhan.
"Isi kegiatan "Ngatir" ini yaitu bertukar hacengan atau makanan dalam bakul. Makanan dalam wadah bakul itu mulai dari nasi, daging, ikan serta berupa makanan lainnya," ungkap Kades, Kamis (9/3/2023).
Menurut Kades, tradisi ini memang sangat melekat di kalangan masyarakat di desanya, karena "Ngatir" ini menjaga nilai-nilai silaturahmi dengan sesama warga lainnya. Serta menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.
"Sepertinya kegiatan ini tidak akan terhapus atau punah ditelan zaman. Karena ini merupakan ajang silaturahmi sesama warga antar desa, sehingga tradisi "Ngatir" ini sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa kita lepaskan," ujarnya.
Terpisah, Camat Cipanas, Lebak, HE Wahyudin menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi terhadap masyarakat di Sipayung yang sudah konsisten dalam menjaga tradisi tersebut yang biasa dilakukan setiap menghadapi Bulan Ramadhan.
Bahkan lanjut Camat, kegiatan seperti itu juga bukan hanya dilakukan oleh masyarakat Desa Sipayung, akan tetapi masyarakat di desa lain di Kecamatan Cipanas juga bisa melakukan kegiatan yang sama saat menyambut datangnya Ramadhan.
"Tradisi "Ngatir" itu biasa dilakukan oleh masyarakat di beberapa desa di Cipanas. Jadi dalam kegiatan "Ngatir" ini, setiap keluarga membawa makanan dan dibagikan kepada warga lainnya," tuturnya.
Camat juga berharap, semoga tradisi tersebut selalu terus dijaga kelestariannya oleh masyarakat, karena ada nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam tradisi itu, diantaranya nilai silaturahmi, kasih sayang, kebersamaan, kepedulian serta nilai lainnya.
"Karena memang masyarakat berbondong-bondong berdatangan ke Mesjid, mereka saling bertemu dan bersilaturahmi. Makanan yang dibawa oleh masing-masing keluarga nantinya dibagikan kepada warga lainnya," tandasnya. (Samsul Fatoni).