ADVERTISEMENT

Kopi Pagi Harmoko: Memperkokoh kedaulatan (1)

Kamis, 2 Maret 2023 06:16 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pengantar: Tanggal 1 Maret ditetapkan sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Terkait dengan itu,  melalui kolom kopi pagi ini, kami sajikan 3 tulisan berseri, sebagai upaya kian memperkokoh kedaulatan negara. (Azisoko). 
 
“Orientasi nasionalisme tidak hanya ke dalam, melalui penguatan identitas sebagai bangsa, tetapi juga ke luar memproklamirkan jati diri nasional Indonesia, kedaulatan bangsa Indonesia ke segenap penjuru dunia.”
-Harmoko-

 
Politik adu domba dan menebar kebencian harus ditinggalkan, jika bangsa ini tidak ingin terpecah belah. Sudah semestinya menjadi komitmen para elite negeri ini, lebih – lebih politisi yang hendak berkompetisi dalam pemilu serentak tahun depan. Utamanya, pilpres yang digelar 14 Februari 2024.

Pada pesta demokrasi, pembelahan dukungan adalah keniscayaan, hanya saja beda aspirasi dan pilihan itu jangan lantas mengkristal menjadi jurang pembedaan sikap dan perlakuan.

Sikap saling bermusuhan dengan tidak saling tegur sapa, seolah tidak saling kenal sehingga berusaha membatasi diri menjalin komunikasi dalam kehidupan sehari – hari dengan tetangganya akibat berbeda pilihan, beda parpol dan dukungan.

Jangan pula karena berbeda pilihan, lantas saling membenci dengan menebar keburukan, aib orang yang tidak sehaluan, tidak sejalan, tidak pula satu aspirasi. Sikap ini, tentu tak sesuai dengan jati diri bangsa, nilai – nilai luhur budaya sebagaimana tercermin dalam butir – butir pengamalan Pancasila.

Menjadi tanggung jawab para elite untuk menutup rapat potensi terjadinya pembelahan sosial, dengan setidaknya memberikan pencerahan melalui edukasi politik kepada konstituennya, simpatisannya, pendukungnya bahwa beda pilihan itu adalah aspirasi politik yang harus dihormati satu sama lain.

Saling menghargai pilihan itulah yang hendaknya dikedepankan, bukan selamanya memperdebatkan perbedaan pilihan.

Para elite parpol wajib meneladani untuk menghargai perbedaan, bukan memperuncing karena perbedaan sikap dengan parpol lain, baik dalam pengajuan figur capres dan cawapres.

Jika yang ditebar adalah permusuhan, dapat berdampak buruk bagi kokohnya persatuan dan kesatuan nasional. Lemahnya persatuan bangsa pada gilirannya dapat menjadi ancaman kedaulatan negara kita, NKRI.

Maknanya memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional menjadi tanggung jawab kita bersama. Para elite politik hendaknya ikut menanamkan kesadaran masyarakat, begitu pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan.

Penetapan tanggal 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara sebagaimana ditegaskan Presiden dalam Keppres 2/2022, tidak lepas dari upaya memperkuat kepribadian dan harga diri bangsa yang pantang menyerah, patriotik, rela berkorban, berjiwa nasional dan berwawasan kebangsaan serta memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT