2. Illiza Sa’aduddin Djamal, anggota Komisi X DPR RI: Bukan Memberi Solusi Tapi Tambah Masalah!
Anggota Komisi X DPR RI ini menyentil kinerja Kemendikbudristek dalam menangani masalah seleksi PPPK Guru 2022 ini.
Menurutnya, Kemendikbudristek bukan memberi solusi untuk para peserta seleksi PPPK Guru 2022, namun justru menambah masalah.
“Makin ke depan bukan memberi solusi, tetapi bertambah-tambah masalah,” ujar Illiza Sa’aduddin Djamal.
3. Djohar Arifin, anggota Komisi X DPR RI: Makin Kacau, Makin Ribet!
Menurut Djohar Arifin, penanganan Kemendikbudristek terhadap seleksi PPPK Guru 2022 dinilai kacau, bahkan makin ribet.
“Makin kacau, makin ribet, karena masalah berbelit-belit. Kasihan, yang jadi korban anak-anak kita, anak didik, juga guru-guru honorer,” ujar Prof Djohar Arifin
Pasalnya, awalnya Komisi X DPR RI ingin program pengangkatan 1 juta honorer menjadi ASN PPPK akan dilakukan tanpa tes.
Namun, pihak terkait menolak lantaran guru honorer yang akan diangkat jadi ASN PPPK harus melalui mekanisme tes.
“Harus ada tes, tetapi formalitas. Ini awalnya. Tetapi ada aturan-aturan lain yang mengadang. Sepertinya tidak ada niat. Ini aturan bikin sulit, ribet semua. Maka solusinya, kembalikan ke khitah awal, 1 juta guru PPPK,” lanjutnya.(*)