ADVERTISEMENT

Mario Dandy Tampil di Publik Usai Jadi Tersangka, Pakar Gestur: Dia Tidak Merasa Bersalah

Sabtu, 25 Februari 2023 10:49 WIB

Share
Mario Dandy Tampil di Publik Usai Jadi Tersangka, Pakar Gestur: Dia Tidak Merasa Bersalah.
Mario Dandy Tampil di Publik Usai Jadi Tersangka, Pakar Gestur: Dia Tidak Merasa Bersalah.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mario Dandy Satriyo resmi menjadi tersangka kasus penganiayaan terhadap anak petinggi GP Anshor, David. Pihak kepolisian pun segera menampilkan anak pejabat pajak itu di muka publik dalam konferensi pers yang berlangsung di Polres Jakarta Selatan, Jumat (24/02/2023).

Pada momen itu, tampang Mario sontak menyita perhatian. Sebab, ia tampak tidak menundukkan wajahnya saat dipamerkan polisi.

Bahkan, Mario dinilai tidak merasa bersalah atas perlakuan sadisnya mengeroyok David hingga koma.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Pakar gestur Handoko Gani menilai ekspresi yang ditunjukkan Mario Dandy merupakan bentuk perasaan tidak bersalah. Dia menyebutkan Mario Dandy masih merasa apa yang dilakukannya benar.

"Ya ekspresi orang yang masih belum ngeh kenapa dia salah. Dia masih merasa apa yang dia lakukan tidak separah apa yang korban lakukan," kata Handoko kepada wartawan, dilansir Sabtu (25/2/2023).

Handoko lalu menyoroti alasan di balik Mario Dandy masih merasa benar bahkan setelah ditetapkan sebagai tersangka. Dia mengungkit aduan yang disampaikan mantan pacar David, perempuan berinisial A, kepada Mario Dandy.

"Saya curiga dengan penggunaan kata 'perlakuan tidak baik' yang selalu digunakan kepolisian sebagai aduan A kepada MDS ini, ini keliatannya sangat 'privacy', perlakuan 'tidak baik' ini apa? Yang menjadi pembenaran MDS melakukan tindakan itu bahkan berani berteriak 'laporin aja, gue nggak takut', harus jelas tuh apa maksudnya perlakuan 'tidak baik'," ucapnya.

Selain itu, Handoko mencoba menjelaskan mengapa kepala Mario Dandy tetap menengadah ke atas atau tidak menunduk ketika dipamerkan oleh polisi. Menurutnya, Mario Dandy tetap merasa perbuatannya layak.

"Nah kalau mau lihat aslinya pelaku-pelaku pengeroyokan/penganiayaan atau pembunuhan karena sakit hati, banyak pelaku seperti ini (seharusnya). Karena mereka masih merasa perbuatan mereka layak," ujar dia saat ditanya alasan kepala Mario Dandy masih tegak tanpa menunduk saat dipamerkan polisi.

"Dalam unsur psikologi, banyak pelaku kategori tersebut (pengeroyokan/penganiayaan atau pembunuhan karena sakit hati) memang masih merasa perbuatannya itu worth-it. Karena dia disakiti," lanjutnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT