PRANCIS, POSKOTA.CO.ID - Penyanyi terkenal Maroko Saad Lamjarred menjalani sidang pengadilan.
Dia dituduh atas penyerangan dan pemerkosaan.
Siding tersebut berlangsung di Paris Prancis pada Senin (21/2/2023).
Dikutip dari Associated Press, kasus tersebut memicu reaksi keras di kalangan aktivis feminis di Afrika Utara dan Timur Tengah.
Saad Lamjarred, 37 tahun, terkenal di kancah musik pop Arab.
Dia diduga memperkosa seorang perempuan Prancis di sebuah hotel mewah di Champ Elysees pada bulan Oktober 2016 ketika dia berada di bawah pengaruh alkohol dan kokain.
Namun dia telah membantah tuduhan tersebut.
Jika terbukti bersalah di sidang pengadilan ini maka dia akan menghadapi hukuman 20 tahun penjara.
Vonis diperkirakan akan diputuskan pada Jumat (24/2/2023).
Korban ketika itu berusia 20 tahun menurut dokumen yang berisi kesimpulan penyelidikan dan dibacakan oleh hakim ketua di pengadilan itu.
Saad Lamjarred bertemu korban di sebuah klub malam di Paris dan kemudian menemaninya ke hotelnya.
Korban mengatakan Saad Lamjarred memukulinya beberapa kali saat dia mencoba mendorongnya sebelum akhirnya memperkosanya. Perempuan tersebut kemudian berhasil meninggalkan kamar hotel. Staf hotel melaporkan bahwa dia melihat perempuan itu menangis dan berada dalam kondisi sangat cemas.
Pengacara korban Jean-Marc Descoubes mengatakan kepada wartawan bahwa korban tetap kuat meskipun mengalami trauma. “Tindakan itu sangat kejam. Itu sangat traumatis baginya. Dia masih dirawat, tetapi tetap kuat, sopan dan berani,” ujarnya.
Saad Lamjarred menolak tuduhan penyerangan dan pemerkosaan tersebut dalam sidang pada Senin. Dia mengakui saat itu kadang-kadangmenggunakan alkohol dan obat-obatan tetapi telah berhenti.
Pengadilan mengatakan Saad Lamjarred menghormati kondisi pengawasan yudisial yang dijalaninya sejak tahun 2017. Dia tidak diizinkan tampil di Paris tetapi diizinkan meninggalkan negara tersebut untuk melakukan pertunjukan di luar negeri.
Sejumlah aktivis feminis di Afrika Utara dan Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir ini memimpin kampanye untuk melawan penyanyi itu sebagai bagian dari gerakan #MeToo.
Kampanye tersebut berhasil membuat beberapa acara pertunjukkan Saad Lamjarred, terutama di Mesir, dibatalkan.
“Kami berharap sidang pengadilan ini menjadi kesempatan bagi mereka yang membelanya untuk berpikir dua kali dan berdiri bersama korban dan para penyintas bukan pelaku,” ungkap kelompok aktivis Lebanon Akhbar Al Saha (Berita dari Lapangan) dalam pernyataannya.
Saad Lamjarred adalah salah satu artis paling populer di dunia Arab. Video musiknya yang berjudul “Lm3allem” yang ditayangkan di YouTube dan ditonton lebih dari satu miliar kali.
Saluran YouTube Saad Lamjarred memiliki lebih dari 14 juta pelanggan.
Dia menerima penghargaan nasional tertinggi dari Raja Mohammed VI pada tahun 2015.
Saad Lamjarred pernah didakwa kasus serupa. Yakni melakukan pemerkosaan terhadap perempuan lain pada Agustus 2018 di sebuah klub malam di Saint-Tropez di French Riviera. Tanggal persidangan untuk kasus tersebut belum ditetapkan. ***