AS, POSKOTA.CO.ID - Salman Rushdie merasa sangat sulit menulis setelah ditikam tahun lalu.
Penulis novel ini mengemukakan dalam wawancara yang dipublikasikan pada Senin (6/2/2023) menjelang rilis novel terbarunya, Victory City.
Epik Salman Rushdie tersebut mengenai perempuan dari abad ke-14 yang menantang dunia patriarki karena memerintah sebuah kota. Novel tersebut mulai dijual di AS pada hari Selasa (7/2/2023).
Salman Rushdie itu menyebutkan serangan telah melukai jiwanya.
Penulis berusia 75 tahun itu mengatakan kepada majalah the New Yorker dalam wawancara pertamanya sejak penikaman 12 Agustus lalu di sebuah konferensi di Chautauqua, New York, dia merasa sulit untuk menulis dan bahwa ia belum bisa melupakan serangan itu.
Novelis ini meraih berbagai penghargaan dan menjadi warga Amerika dengan dinaturalisasi dan tinggal di New York selama 20 tahun .
Agennya menuturkan Salman Rushdie kehilangan penglihatan pada satu mata dan kemampuan menggunakan satu tangannya.
Dia hidup dalam persembunyian selama bertahun-tahun pasca Pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini memerintahkan Salman Rushdie dibunuh karena novelnya, Ayat-Ayat Setan, yang diterbitkan pada 1988 dianggap menghina agama Islam. ***