Mengenal Catalyst Changemakers Ecosystem untuk Pengelolaan Sampah di Kawasan Wisata, Apa Itu?

Kamis 16 Feb 2023, 13:09 WIB
Pengelolaan sampah di kawasan wisata. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

Pengelolaan sampah di kawasan wisata. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Catalyst Changemakers Ecosystem mendapat apresiasi dari Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo.

Hal tersebut merupakan hasil kolaborasi untuk menyelesaikan permasalahan sampah, khususnya kawasan wisata di Tanah Air.

Program yang ditawarkan yakni, Catalyst Changemakers Lab (CCL) dikembangkan oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa (part of Grup GoTo) dan partisipasi dunia startup.

"Alam adalah aset terbesar bagi pariwisata. Kalau kita lihat 5 DSP sekarang ini, salah satunya Bali yang menjadi primadona pariwisata Indonesia, orang datang kesana karena alamnya yang tidak ada duanya. Kita harus menjaga kebersihan dan keberlanjutan," kata Angela dalam acara Bebas Hambatan Menuju Bebas Sampah: Akselerasikan Inovasimu lewat Catalyst Changemakers Ecosystem 2.0, Rabu (15/2/2023).

Ia menjelaskan, pemerintah telah menunjukkan komitmen terkait isu lingkungan, salah satunya Indonesia menjadi negara ASEAN pertama yang memiliki komitmen net zero atau nol emisi karbon di sektor pariwisata.

Diberitakan sebelumnya, Kemenparekrat mengeluarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah Plastik di destinasi wisata bahari yang telah dilengkapi petunjuk teknik SOP di dalamnya.

Seperti sosialisasi konsumsi sampah plastik, daur ulang dan bersih lingkungan bersama masyarakat di area kawasan wisata.

“Agar masyarakat ada rasa memiliki yang tinggi terhadap kebersihan lingkungan khususnya di daerah pariwisata,” ujar Angela.

(*)

Berita Terkait

News Update