ADVERTISEMENT

Penerapan Cukai Pada MBDK Efektif Turunkan Konsumsi Masyarakat

Senin, 13 Februari 2023 20:00 WIB

Share
Butiran gula pasir dan gula batu.
Butiran gula pasir dan gula batu.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Konsumsi masyarakat atas jenis Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) menurun pasca penerapan cukai. Hal ini sudah terbukti di berbagai negara.

Pernyataan tersebut datang dari Direktur Kebijakan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) Olivia Herlinda.

CISDI dalam paparannya menerangkan bahwa penerapan 20 persen cukai MBDK di berbagai negara bagian di Amerika Serikat diperkirakan akan menurunkan konsumsi MBDK sebesar 24 persen. Demikian dikutip dari VOA pada Rabu (11/02/2023).

Sedangkan Meksiko berhasil menurunkan jumlah pembelian MBDK sebesar 19 persen melalui penerapan cukai MBDK sebesar 10 persen dan diperkirakan akan lebih efektif lagi bila tarif tersebut ditingkatkan.

Kebijakan cukai MBDK di Inggris dapat mendorong penurunan kadar dula sebesar 11 persen pada periode 2016-2017. Studi pemodelan di Thailand juga menunjukkan cukai MBDK sebesar 20 persen dan 25 persen dapat menurunkan prevalensi obesitas sebesar 3,83 persen dan 4,91 persen.

“Namun kaitannya apakah dengan cukai MBDK bisa menurunkan prevalensi penyakit dan sebagainya, kita masih membutuhkan studi panjang, berapa tahun ke depan mungkin sudah ada hasilnya. Karena pemberlakuannya masih baru, di banyak negara pun masih terbukti untuk menurunkan konsumsi sudah cukup konservatif,” ungkap Olivia.

Dalam konteks Indonesia, studi elastisitas harga MBDK menunjukkan apabila ada penerapan cukai MBDK sebesar 20 persen maka akan menurunkan konsumsi MBDK tersebut sekitar 17,5 persen.

“Jadi itu modeling yang kami lakukan estimasinya seperti itu. Dari studi tersebut sebenarnya masyarakat memang menunjukkan perubahan perilaku ketika cukai MBDK diberlakukan,” lanjut dia.

Olivia lebih jauh menuturkan bahwa kebijakan fiskal seperti penerapan cukai MBDK merupakan satu hal penting yang terbukti bisa menurunkan konsumsi MBDK secara konservatif dan cepat. Namun kebijakan fiskal ini perlu didukung dengan kebijakan non fiskal lainnya.

Beberapa kebijakan yang sudah ada seperti pencantuman kandungan nutrisi di dalam makanan dan minuman sudah cukup baik. Namun pengawasan dan penegakkan hukumnya masih sangat lemah.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT