POSKOTA.CO.ID - Serangan siber menyasar situs web Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Level peringatan keamanannya banyak negara Barat ditingkatkan sejak awal perang di Ukraina dengan mengklaim kemungkinan serangan siber terhadap sistem dan infrastruktur teknologi informasi mereka.
"Para ahli siber berurusan dengan serangan ini dan NATO selalu dihadapkan dengan insiden seperti itu dan keamanan siber menjadi masalah serius bagi kami," ucap seorang pejabat NATO yang tidak ingin disebutkan namanya pada Minggu (12/2/2023) seperti dikutip dari Irib.
Dia melanjutkan,"Situs web Operasi Khusus NATO sementara dinonaktifkan akibat serangan ini.”
Pernyataan tersebut muncul usai beberapa kantor berita mengklaim peretas pro Rusia menyerang situs web Operasi Khusus NATO (NSHQ) dan beberapa situs web yang dimiliki NATO.
Kelompok peretas Rusia Killnet diklaim sebagai salah satu nama yang meretas situs NATO.
Killnet disebut-sebut terlibat dalam serangan siber terhadap situs Jerman, termasuk situs web Bundestag, polisi dan infrastruktur vital negara ini.
Anggota parlemen AS pada pekan lalu menyerukan dokumen yang terkait dengan serangan siber Rusia terhadap laboratorium nuklir negara tersebut.
Permintaan tersebut datang pasca munculnya laporan media yang menunjukkan bahwa kelompok peretas Rusia Cold River menyasar salah satu laboratorium nuklir nasional AS pada musim panas lalu. ***
