Pj Gubernur DKI Akui Terkendala Atasi Kemiskinan Ekstrem di Jakarta

Minggu, 5 Februari 2023 14:22 WIB

Share
Warga miskin ektrem menjadi fokus pembenahan Pemprov DKI, hingga tak terjadi ketimpangan sosial. (dok poskota)
Warga miskin ektrem menjadi fokus pembenahan Pemprov DKI, hingga tak terjadi ketimpangan sosial. (dok poskota)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya terkendal sejumlah hal untuk mengatasi kemiskinan ektrem di Jakarta. Salah satunya karena adanya pertambahan pendatang baru ke Ibu Kota.

Maka dari itu, Heru Budi meminta kepada kepala RT/RW untuk membantu Camat dan Lurah dalam mendata pendatang baru agar kemiskinan di Ibu Kota dapat teratasi.

"Ini Camat dan Lurah perlu dibantu oleh RT dan RW dalam menangani pendatang baru," kata Heru Budi dalam keteranganya, dikutip, Minggu (5/1/2023).

Heru Budi juga berharap seluruh pihak dapat bersinergi, termasuk antarpengurus RT dan RW dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting.

 

"Kita perlu bersinergi dan koordinasi antara RT, RW, Pemprov DKI Jakarta, Polri dan TNI. Sesuai arahan Presiden kepada Pemerintah Daerah untuk menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen dan tingkat stunting berada di bawah 14 persen pada tahun 2024," imbuhnya.

"Sinergi dibutuhkan dalam upaya menjadikan Jakarta sebagai percontohan untuk penurunan angka kemiskinan ekstrem dan stunting," sambung Heru Budi.

Dalam percepatan penanganan kemiskinan ekstrem, Heru Budi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta menetapkan Program Intervensi Kemiskinan Terpadu, salah satunya dengan memberikan bantuan/layanan sosial.

Dengan adanya bantuan/layanan sosial yang diberikan Pemprov DKI Jakarta kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), lanjutnya, sejatinya dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk Jakarta. 

 

Halaman
Reporter: Aldi Rinaldi
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar