Obrolan Warteg: Janganlah Serakah
Rabu, 1 Februari 2023 06:30 WIB
Share

BARU kemarin kita obrolin bahwa bulan Rajab ini sebagai bulan persiapan, bersiap diri menyongsong Ramadhan dengan menebar kebaikan, bukan keburukan.Untuk selalu berprasangka baik, bukan berprasangka buruk.

Tak kalah pentingnya bersiap diri menyongsong kenaikan harga sembako, yang lazimnya terjadi jelang Puasa dan Lebaran.

“Apa yang kita obrolin sesuai kenyataan ya Bro,” kata Heri mengawali obrolan warteg usai maksi bersama sohibnya, mas Bro dan Heri, di warteg langganan milik Ayu Bahari.

“Iya, beberapa harga komoditas pangan cenderung naik. Seperti diberitakan, harga beras dan minyak goreng naik di beberapa daerah, termasuk di Jabodetabek,” kata Yudi.

“Mengapa setiap jelang Puasa harga sembako cenderung naik?” kata Heri.

“Lazimnya karena suplai tersendat, harga menjadi naik. Ibaratnya yang membutuhkan 100 orang, stok tersedia cuma cukup untuk 75 orang. Ini sudah sesuai dengan hukum ekonomi,” kata mas Bro.

“Bukankah pemerintah dan jajaran terkait sudah mengetahui kebutuhan beras, minyak goreng dan komoditas pangan lainnya sehingga stok dan distribusi sudah diantisipasi. Dan, tentu sudah terpenuhi,” jelas Yudi.

“Jika semuanya sudah klir. Stok mencukupi, distribusi juga lancar, mestinya tak ada kenaikan harga. Kalau harga masih juga naik berarti patut dipertanyakan, masalahnya di mana?” kata Heri.

“Apa ada yang nyetok untuk kebutuhan bulan Puasa dan lebaran sehingga suplai tidak mencukupi kebutuhan?” kata Yudi.

“Puasa masih dua bulan lagi, buat apa nyetok barang. Kalaupun ada yang nyetok barang berarti yang berlebih uang, bukan orang seperti kita – kita ini yang harus selektif menutupi kebutuhan,” kata Heri

Halaman
1 2
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -