ADVERTISEMENT

Jokowi Secara Resmi Memulai Keketuaan Indonesia di ASEAN Dorong Five Point Consensus

Minggu, 29 Januari 2023 16:19 WIB

Share
Presiden Joko Widodo Gowes sepeda saat memulai keketuaan Indonesia di ASEAN. (biro pers)
Presiden Joko Widodo Gowes sepeda saat memulai keketuaan Indonesia di ASEAN. (biro pers)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Indonesia akan terus fokus mendorong implementasi Lima Poin Kesepakatan para pemimpin ASEAN atau Five Point Consensus dalam membantu penyelesaian isu Myanmar. 

Hal tersebut ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo dalam keterangannya di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, usai menghadiri acara kick-off keketuaan ASEAN Indonesia 2023 di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, pada Minggu (29/1/2023).

Presiden menggowes sepeda ke Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu, untuk secara resmi memulai keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023.

Jokowi yang menggunakan jaket "bomber" hijau, kaos lengan panjang putih, topi dan celana panjang didampingi sejumlah jajaran menteri, antara lain, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

"Ya kita konsisten agar Five Point Consensus itu betul-betul bisa diiplementasikan, bisa dijalankan, konsisten ke sana," tegas Presiden.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut bahwa isu Myanmar akan menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan pertama para Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta awal Februari mendatang.

Lima Poin Kesepakatan akan menjadi platform dan mekanisme utama ASEAN dalam membantu Myanmar.

"Jadi kita ingin implementasi Five Point of Consensus ini menjadi platform utama, mekanisme utama dari ASEAN untuk berkontribusi, untuk membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya. Tetapi sekali lagi, yang dapat menolong Myanmar itu adalah bangsa Myanmar sendiri. ASEAN itu membantu mereka, ingin membantu mereka. Ini kan negara berdaulat," jelas Menlu.

Lebih lanjut, Menlu menyebut bahwa Indonesia selalu menyampaikan pesan kepada junta militer Myanmar bahwa implementasi Lima Poin Kesepakatan adalah satu-satunya pendekatan ASEAN untuk membantu Myanmar.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada kemajuan signifikan. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT