ADVERTISEMENT

Nah ini dia: Kompensasi Bini Punya PIL, 2 Anak Tiri Pun Diperkosa

Kamis, 26 Januari 2023 06:00 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SEBETULNYA, Yanis (34) kawin dengan janda Andriyah (38) karena mau numpang hidup saja. Tapi jadi kepala keluarga bisanya hanya petentang-petenteng doang. Andriyah pun kesal, sehingga cari tokoh alternative sebagai PIL.

Ternyata Yanis tersinggung berat. Sebagai kompensasi, dua ABG anak bawaan istri pun diperkosa bergantian sejak 2017 lalu.

Wajah pas-pasan, tak punya pekerjaan tetap, bikin lelaki sulit jodoh. Jika kondisi begini, seorang lelaki harus siap banting harga. Misalnya  cari istri tak harus gadis yang masih buntelan plastic. Dapat istri janda ya nggak papa, lumayan malam hari tak perlu kedinginan lagi karena sudah punya teman tidur.

Yanis warga kota Bandung, tak laku-laku kawin juga karena kepenganggurannya dan tampang tidak mendukung. Tapi tahun 2016 ada janda yang mau jadi istrinya.

Meski janda Andriyah ini jauh lebih tua darinya dan punya 2 anak wanita, dia siap menikahinya karena si janda punya usaha sehingga Yanis bisa numpang hidup selain menumpangi bini sebagai kuwajiban.

Dan sejak jadi suami Andriyah, Yanis malah hanya petentang-petenteng tak mau kerja bantu-bantu istri. Kerja ogah, ngerjain istri hobi banget. Lama-lama Andiyah jengkel dan mulailah dia cari tokoh alternative sebagai PIL.

Tentu saja Yanis tidak terima. Tapi mau protes tidak berani, karena dia sendiri banyak kekurangannya. Takut malah dikick balik, kan celaka.

Tapi Yanis ingin balas dendam. Sebagai suami antitesa PIL istri, dia sejak tahun 2017 mulai memperkosa dua anak Andriyah yang kala itu masih berusia 7 tahun dan 10 tahun.

Baginya ini sebuah kompensasi. Baru pertengahan Januari 2023 ini skandalnya mulai terkuak, ketika dua anak tiri itu tambah tua tambah enak. Tapi Andriyah segera lapor polisi, dan Yanis pun ditangkap.

Tambah tua tambah enak, memangnya mangga? (GTS)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT